GresikSatu | Seorang pelanggan Perumda Giri Tirta Gresik mengaku kaget tiba-tiba tagihan PDAM nya membengkak menjadi Rp 11 juta. Padahal pelanggan tersebut mengaku tak pernah telat membayar.
Hal ini pun membuat Abdul Ghofur asal Perum Bhumi Cermai Apsari, Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Gresik, kebingungan apalagi, sebelum tagihan itu keluar ia mengeluhkan air di rumahnya tidak keluar.
Ghofut menceritakan, tagihan tersebut bermula saat dirinya datang ke Kantor PDAM cabang Cerme pada akhir Oktober 2022 lalu. Dirinya bermaksud menanyakan soal air yang tidak keluar di rumahnya.
Disana dijelaskan oleh Petugas PDAM cerme ternyata ada kebocoran dari bulan april sampai oktober 2022. Tapi, sebelum itu tagihannya normal. Rata-rata Rp 23 ribu per bulan.
“Anehnya tiba-tiba tagihan kebocoran membengkak pada akhir november 2022, sebesar Rp11 juta,” keluhnya, Kamis (25/5/2023).
Dirinya pun meminta kejelasan mengenai hal tersebut ke Kantor pusat PDAM Gresik. Dengan mengajukan surat keberatan dari kantor PDAM. Pembayaran bisa dilakukan cicil. Dengan setiap bulannya Rp 500 ribu.
“Yang membuat saya keberatan dan bertanya-tanya, kenapa tagihannya tidak di bebankan pada saat kebocoran terjadi (bulan april 2022). Jadi tidak sampai membengkak sampai Rp 11 juta. Saya juga tidak tahu kalau ada kebocoran soalnya tagihannya normal Rp 23 ribu,” ungkapnya.
Setelah mengajukan surat keberatan, hingga saat ini belum ada balasan dari pihak PDAM. “Sudah dua minggu saya ajukan, tapi belum ada petugas PDAM yang menghubungi saya,” jelasnya.
Sementara itu, Dirut PDAM Gresik Kurnia Suryandi mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan jajaran bagian pelayanan PDAM Gresik.
“Nanti kami koordinasi dengan bagian pelayanan. Sekaligus kami cari tau sebab tagihan yang tiba-tiba Rp 11 juta. Nanti kami sampaikan info lebih lanjut,” jelasnya. (faiz/aam)