Kenalkan Warisan Budaya Pemilik Rumah Gajah Mungkur Gresik Ajak Bule Australia Belajar Membatik

GresikSatu | Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Rumah Gajah Mungkur di Kabupaten Gresik menggelar acara spesial yang diikuti oleh warga lokal dan warga negara asing untuk belajar membatik.

Acara ini menjadi salah satu upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya batik sebagai warisan budaya Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan antarbudaya di tengah masyarakat global.

Pemilik Rumah Gajah Mungkur sekaligus produsen batik, Ahmad Choiri menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program pelestarian budaya yang diinisiasi sejak lama.

“Kami ingin memperkenalkan keindahan dan filosofi batik kepada dunia. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya belajar teknik membatik, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap motif batik,” ungkapnya, Selasa (1/9/2024).

Rumah Gajah Mungkur yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata budaya di Gresik memiliki daya tarik tersendiri. Choiri, sebagai seorang pelestari budaya lokal, telah melakukan berbagai upaya untuk menjadikan tempat ini sebagai pusat kegiatan budaya, khususnya batik.

Baca juga:  Empat Laga Absen, Pemain Naturalisasi Gresik United ini Ternyata Cidera

Pengusaha batik di Gresik tersebut gencar melakukan upaya besar untuk mempromosikan batik khas Gresik, mengembangkan desain-desain yang lebih modern, melakukan kegiatan edukasi batik agar mudah dikenal dan selalu diingat bahwa batik adalah warisan Budaya.

“Pengenalan batik kepada warga negara asing sangat penting agar batik tidak hanya dikenal sebagai produk Indonesia, tetapi juga sebagai seni yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam,” ucapnya.

Antusias pengunjung begitu tinggi, mereka bahkan diberi kesempatan untuk mencanting gambar motif khas Gresik, seperti damar kurung, Rusa Bawean, pudak hingga rumah ikonik Gajah Mungkur.

Salah satu warga negara asing asal Australia, Graeme mengaku ini menjadi pengalaman pertamanya membuat batik.

Baca juga:  Dua Bandit Curanmor Asal Surabaya Diringkus Polisi Gresik

“Tidak menyangka saya berkesempatan membuat batik disini. Ini sangat istimewa, ternyata baju batik yang sering saya pakai di acara penting begini cara membuatnya” ungkapmya.

Sementara kolektor batik asal Surabaya, Sylvi Mutiara bahkan memborong beberapa Koleksi milik Choiri. Ia juga melihat koleksi batik tulis Premium terbaru Choiri yang dibuat Eksklusif untuk para kolektor di Hari batik Nasional 2024. Hanya satu diproduksi dan memiliki nomor seri dengan harga mencapai Rp 50 juta rupiah.

“Koleksinya begitu luar biasa. Ini untuk cindera mata sahabat saya di Perancis, akan saya kirim minggu depan, mereka sangat penasaran dengan batik tulis,” pungkasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler