GresikSatu | Andiny Mahardika, mewakili Gresik dalam kompetisi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke XXIX. Dengan begitu, Gresik menjadi salah satu penyumbang medali emas dari provinsi Jawa Timur pada kategori Musabaqoh Syarhil qur’an (MSQ) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 15 Oktober 2022. Suara emasnya sanggup memenangkan hati para juri kenamaan.
Diceritakan Andiny, hasil yang ia peroleh tidak datang tiba-tiba sebagai kado dari langit. Perempuan jelita satu ini menekuni bidang tilawah sejak 2013. Dari perlombaan satu ke perlombaan lain dengan perasaan campur aduk. Tidak jarang ia harus berlapang dada, tapi tidak sedikit juga menggenggam kesuksesan.
Awal bidang yang ia tekuni bermula dari dorongan orang tuanya, berlaga di depan publik jatuh dari genetika sang ayah. H Supandi sang Ayah merupakan Mc kondang yang dikenal sebagai MC Laptop. Suara merdunya tidak jauh berbeda dengan senandung sang anak.
“Orangtua menjadi pemompa semangat untuk saya mengikuti kompetisi. Mulai tahun 2013 saya mengumpulkan nyali ikut kejuaraan, dari kota satu ke kota lain,” jelasnya, Minggu (23/10/22).
Darah kelahiran Sembungan Kidul Dukun, Gresik ini baru lulus dari MA Assa’adah Bungah. Menghabiskan masa remajanya dibilik asrama dengan memperdalam agama dan mempertajam sanad keilmuan. Ditambah lahir dari karakter keluarga yang haus akan ilmu, menambah semangatnya untuk menjadi sosok perempuan ideal.
Kemenangan yang bersejarah dalam hidupnya adalah kejuaraan MTQ tingkat Jawa Timur XXIX Pamekasan. Ia berhasil menyabet juara pertama.
Andiny mengaku, pernah tersungkur saat perlombaan berlangsung ditandai dengan gejala sakit kepala terus menerus, hingga diagnosa mengalami hemoglobin rendah. Kendati demikian, tidak menyurutkan langkah untuk terus berjalan.
Adapun prestasi yang berhasil ia raih : Juara 3 MTQ tingkat Jawa Timur XXVII Pasuruan cabang Tilawah Anak, Juara 3 MTQ tingkat Jawa Timur XXVIII Tuban cabang MSQ, Juara 1 MTQ tingkat Jawa Timur XXIX Pamekasan cabang MSQ, dan terakhir Juara 1 MTQN XXIX Banjarmasin cabang MSQ.
“Planning hidup menentukan seseorang dimasa mendatang. Istiqomah dan nilai syukur harus dipegang sebagai pedoman dalam hidup. Kerikil kecil tidak akan menghambat langkahmu berjuang,” katanya.
Bagi Andiny, seseorang bisa sukses atau tidak bisa dilihat dari seberapa usaha dan doa yang ia panjatkan. Berdiam diri tidak akan membuat seseorang bertumbuh, apalagi kepada mereka yang mudah menyerah. Pengalaman tidak dapat perjualbelikan sedang hadiah adalah bonus.
Andiny Mahardika saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang Strata 1 di IIQ (Institut Ilmul Qur’an) Jakarta. Prodi yang ia ambil Ilmu Qur’an dan Tafsir. Tinggal di Asrama sambil melanjutkan bidang tilawah yang diampunya. (ovi/aam)