GresikSatu | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik resmi melantik 1.068 anggota Pantia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu 2024, di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik, Selasa, (24/1/2023). Para anggota dituntut melek teknologi.
Ketua KPU Gresik Akhmad Roni menuturkan dalam menyongsong pemilu berkualitas dibutuhkan para penyelenggara yang berkualitas. Salah satu kualitas dapat dilihat dari segi teknologi, Karena pekerjaan PPS menuntut kemahiran dalam IT.
“Mengingat pergeseran zaman juga mempengaruhi sistem di KPU. Para anggota PPS diwajibkan melek teknologi, karena setiap tahapan pemilu menggunakan teknologi, ada Sidapil, Sidalih, dan Sipol,”ungkapnya, Selasa (24/1/2023).
Menjunjung pemilu berkualitas juga dibutuhkan masyarakat sipil yang melek politik. Agar dapat mengolah informasi yang didapat.
“Bukan hanya pengawal pemilu PPS yang dituntut profesonal, betintegritas dan netral, para pemilih juga harus melek politik agar tidak menelan secara mentah isu yang beredar,” imbuhnya.
Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Gresik Kholyatul Muznibah menegaskan dalam perekutan PPS, pihaknya telah mengeklaim lembaganya telah memenuhi keterwakilan perempuan. Presentasinya 713 anggota PPS dari unsur laki-laki dan 355 dari unsur perempuan.
“385 hari menjelang Februari pemilu serentak, para anggota PPS harus menjalankan aturan dan tahapan sesuai regulasi yang berlaku. Apabila ada cacat dalam profesionalitas yang melanggar kode etik, kita berhentikan, mereka juga tidak akan dapat dipilih dalam pemilu lanjutan,” tuturnya. (ovi/aam)