Mahasiswa Unair Bantu Re-branding Produsen Tempe di Gresik

GresikSatu | Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam program Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-5 memberikan pendampingan bagi produsen tempe di Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Gresik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah re-branding produk tempe milik Pak Yudi untuk meningkatkan strategi pemasaran dan memperluas jangkauan pasar.

Program BBK ini berfokus pada empat bidang utama, yakni kesehatan, lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi. Ketua kelompok BBK 5, Muhammad Fachrillah, menjelaskan bahwa timnya mengambil program kerja di bidang ekonomi dengan membantu re-branding produk tempe yang sudah cukup dikenal di kawasan sekitar.

“Usaha tempe milik Pak Yudi ini sudah berjalan selama sembilan tahun dan produknya telah tersebar di Desa Bungah dan Desa Sembayat,” kata Fachrillah, Jumat (7/2/2025).

Baca juga:  Mahasiswa Asal Lamongan Tewas Terlindas Truk Tronton di Bunder Gresik

Fachrillah menilai usaha ini sudah tergolong sukses karena mampu memproduksi tempe dalam jumlah besar setiap hari. Meskipun bukan produk unggulan desa, produksi tempe tersebut turut berkontribusi pada perekonomian setempat.

Namun, produk ini masih belum memiliki label atau cap resmi. Oleh sebab itu, tim BBK 5 Unair membantu Pak Yudi dengan membuat label yang dapat memperkuat citra produk.

“Kami juga menambahkan lokasi produksi tempe Pak Yudi ke dalam Google Maps. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan permintaan produk,” tambahnya.

Pemberian label ini diharapkan dapat menarik perhatian konsumen sekaligus memberikan identitas yang lebih kuat bagi produk.

“Harapannya, upaya ini bisa memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi desa dan membantu produk UMKM di Desa Bungah lebih dikenal masyarakat luas,” pungkas Fachrillah.

Baca juga:  Pembangunan Kampus Vokasi UNAIR di Gresik dengan Gedung 9 Lantai Resmi Dimulai
Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler