Masuk Area Rawan di Gresik Selatan, Pemdes Tulung Sosialisasi Ajak Masyarakat Jauhi Narkoba 

GresikSatu | Peredaran narkoba sudah hal yang kian terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Khususnya di wilayah Gresik Selatan.

Hal tersebut menjadi keprihatinan masyarakat setempat. Lantaran barang narkoba jenis serbuk putih atau istilahnya sabu, banyak menyasar kawula muda yang masih punya masa depan yang panjang.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Tulung, Kecamatan Kedamean, Gresik menggelar sosialisasi tentang bahaya narkoba.

Kegiatan tersebut, melibatkan tokoh masyarakat setempat, RT, RW, Kasun, serta para pemuda Karang Taruna.

Pj Kades Tulung Bambang Slamet menyampaikan, kegiatan ini tidak lepas dari status Darurat Narkoba di Indonesia, terlebih di Kecamatan Kedamean. Pasalnya, empat Kecamatan Gresik Selatan, peta peredaran narkoba status merah, mulai Driyorejo, Kedamean, Menganti, dan Wringinanom.

“Ini salah satu langkah, agar bisa memutus rantai peredaran. Masyarakat diberikan wawasan edukasi tentang bahaya narkoba, dan bisa menjauhinya,” ucapnya, Selasa malam (17/9/2024).

Bambang juga mengajak peran serta masyarakat untuk membantu mencegah peredaran barang haram tersebut. Mulai dari tokoh agama serta tokoh masyarakat lainnya.

“Masyarakat harus bergerak, anak muda yang biasa konsumsi, duduk sendiri, pakaian tidak rapi, dan menyendiri. Sasaran empuknya biasanya kepada pemuda, maka saat ada kegiatan cangkruan, masyarakat bisa sering memberikan masukan, anak-anak berfikir kedepan. Harus melihat orang tua dan masa depan,”ujarnya.

Pihaknya juga mengajak permasalahan kasus yang merusak organ tubuh dan masa depan pemuda itu, dimulai dari tingkat RT.

“Bapak RT kalau ada anak muda pulang malam, ditanya. Kalau ngopi tidak masalah, tapi kalau berlebihan jangan sampai. Selain itu, kepada ibu-ibu kader Penggerak PKK, Bidan, juga digerakkan dan memberikan arahan tentang bahaya narkoba,” tuturnya.

Baca juga:  Program PMT Emak-emak Kebungson Gresik: Kolaborasi Warga Tangani Masalah Gizi Balita

Dengan kegiatan tersebut, pihaknya berharap masyarakat terutama para pamuda, bisa membantu dalam gerakan pemberantasan dan pencegahan peredaran narkoba, di Desa Tulung.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) H Semangku menyampaikan hal demikian. Sosialisasi yang menyasar kepada para pemuda dan tokoh masyarakat setempat ini, bentuk dari kepedulian dari Pemdes untuk melakukan pencegahan peredaran narkoba.

“Kepada yang tua, pak RT Kasun memberikan arahan dan pengertian bagi anak agar menjauhi narkoba,”ujarnya.

Menurut dia, Desa Tulung juga masuk kategori area rawan Narkoba. Kalau 10 tahun silam, peredaran banyak di wilayah kota. Kini, sudah bukan rahasia umum lagi, narkoba sudah masuk ke desa.

“Dampaknya sangat luar biasa. Awalnya karena miras. Sampai ada yang nyedot lem, campur oplosan,”jelasnya.

Untuk itu, dari kegiatan sosialisasi ini, nantinya masyarakat getok tukar, dari edukasi pencegahan agar bisa menjauhi narkoba.

Kapolsek Kedamean Iptu Suhari selaku pemateri, memberikan materi Penyalagunaan Narkotika hingga narkoba dalam aspek hukum. Mantan Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Gresik itu, juga memberikan aspek yang melatar belakangi peredaran narkoba di Indonesia.

“Ada banyak Pelabuhan di Kabupaten Gresik, itu menjadi salah satu jalan peredaran narkoba,” ujarnya.

Selain remaja, peredaran narkoba juga menyasar anak-anak. Tentu ini, juga menjadi prihatin bersama. Bahkan, dalam transaksinya pun kadang tidak pasti dengan modus operandinya berubah-ubah.

“Kami baru saja mengamankan tiga warga Kedamean, dalam operasi tumpas narkoba 2024,”jelas polisi yang begelut dengan dunia narkoba sejak 2010.

Baca juga:  Aksi Pembobolan SDN di Gresik, Dispendik Tunggu Laporan untuk Ganti Rugi 

Suhari juga menjabarkan tentang hukum bagi para pecandu, pemakai, dan pengedar. Mulai dari hukuman rehabilitasi, hingga penjara seumur hidup berdasarkan sesuai barang bukti.

“Ayo kita jauhi narkoba, karena dampaknya sangat berpengaruh pada aspek fisik, sosial, dan aspek strategis. Mulai badan sakit-sakitan, mudah tertular HIV, over dosis, tidak ada jaminan sembuh bagi pemakai, dan ketergantungan,” ajaknya.

Dari aspek sosial, ancaman bagi keluarganya, ancaman bagi masyarakat lingkungannya, sering melakukan kriminal, menimbulkan Laka Lantas, Korupsi / mencuri, hingga Aspek Strategis, merusak moral dan Patriotisme atau rasa cinta tanah air generasi muda, mengancam ketahanan Nasional dan Runtuhnya Negara Kesatuan RI,” paparnya.

Di sisi lain, konsumsi narkoba oleh juga ada beberapa Faktor yang mempengaruhi. Mulai faktor Individu, ingin coba-coba, menghilangkan stres / masalah, ikut trend, tidak PD (percaya diri), dan untuk senang-senang.

Dari faktor lingkungan, biasanya tinggal daerah peredaran, sekolah di lingkunangan rawan Narkoba, bergaul dengan Pemakai, dorongan kelompok sebaya, dan keluarga kurang harmonis.

“Faktor pendukung lain, diantaranya mudahnya diperdaya oleh bandar (pertama gratis kedua menjadi kurir dengan imbalan), mitos menggunakan Narkoba meningkatkan tenaga (yang pasti Narkoba merusak kesehatan & menimbulkan ketergantungan – Over Dosis – Mati), dan kurang mendapat bekal agama,” tambahnya.

Hingga pukul 23.30 WIB, acara sosialisasi selesai dengan banyak beberapa masukan saran dan pertanyaan dari masyarakat. Kapolsek juga membawa sampel narkoba dari berbagai jenis. Mulai ganja, sabu, obat-obatan.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler