GresikSatu | Perayaan Festival Cap Go Meh di Klenteng Kim Hin Kiong, Jalan Setiabudi, Kecamatan/Kabupaten Gresik, berlangsung meriah pada Rabu malam (12/2/2025).
Puncak perayaan Cap Go Meh 2576 Kongzili ini menjadi ajang kebersamaan dan sukacita bagi masyarakat Tionghoa serta warga Gresik lainnya yang ikut meramaikan acara.
Cap Go Meh merupakan tradisi yang dirayakan pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Selain menjadi penanda berakhirnya rangkaian perayaan Imlek, Cap Go Meh juga melambangkan keberuntungan, harapan baru, dan keharmonisan dalam kehidupan.
Kemeriahan Barongsai dan Liang Liong
Sejak sore hari, halaman depan Klenteng Kim Hin Kiong sudah dipadati ratusan warga yang antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni khas Cap Go Meh.
Sorak sorai dan tepuk tangan menggema saat barongsai mulai beraksi, meliuk mengikuti irama tambur yang ditabuh dengan ritme dinamis.
Atraksi ini semakin menarik ketika barongsai mendekati penonton untuk menerima angpao, yang dalam tradisi Tionghoa dipercaya membawa keberuntungan.
Beberapa pengunjung dengan semangat memasukkan angpao ke mulut barongsai, sementara yang lain sibuk mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel mereka.
Tidak hanya barongsai, pertunjukan liang liong juga memikat perhatian. Naga panjang berwarna cerah bergerak lincah, mengikuti gerakan para pemain yang mengayunkan tongkat-tongkat kendali.
Sesekali, naga itu berputar mengelilingi pemberi angpao, sesuai dengan tradisi pemberian yang berbeda dari barongsai.
“Kalau barongsai, angpao diberikan langsung dari depan dan dicaplok. Sedangkan liang liong, pemberi angpao berdiri di tengah, dikelilingi tubuh naga, lalu angpao dimasukkan ke mulutnya,” jelas salah satu panitia festival.
Kuliner Lontong Cap Go Meh Melengkapi Perayaan
Selain pertunjukan seni, pengunjung juga menikmati sajian khas Cap Go Meh, yaitu lontong dengan kuah santan gurih yang disajikan dengan ayam suwir, telur, dan sambal goreng. Hidangan ini dipercaya membawa keberuntungan dan menjadi simbol kehidupan yang harmonis.
Reni Setiawan, salah satu pengunjung, mengaku senang bisa merayakan Cap Go Meh bersama keluarganya.
“Acara ini sangat meriah. Bisa berkumpul bersama keluarga sambil menikmati suasana dan makanan khasnya sungguh menyenangkan. Semoga tahun depan lebih ramai lagi,” ujarnya.
Ketua TITD Kim Hin Kiong, Tan Sutanto, menuturkan bahwa perayaan tahun ini lebih semarak dibanding sebelumnya, karena mendatangkan kelompok barongsai dan liang liong dari berbagai daerah di Jawa Timur.
“Untuk meramaikan acara, kami mendatangkan pertunjukan barongsai dan liang liong dari berbagai daerah. Ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus hiburan bagi masyarakat,” katanya.
Ia berharap, Festival Cap Go Meh di Gresik tidak hanya menjadi bagian dari tradisi masyarakat Tionghoa, tetapi juga dapat mempererat kerukunan antarumat beragama.
“Perayaan ini adalah simbol kebersamaan. Kami ingin menjaga tradisi ini tetap lestari, sekaligus mempererat persaudaraan di tengah masyarakat yang beragam. Semoga negara kita selalu aman, damai, dan rukun,” pungkasnya.