Mencicipi Rawon Setan Surabaya, Sensasi Pedas yang Sulit Dilupakan

GresikSatu | Surabaya, kota yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, menyimpan beragam kuliner legendaris yang menggugah selera.

Salah satunya adalah Rawon Setan, sebuah hidangan berkuah hitam pekat dengan cita rasa pedas yang khas.

Rawon bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya yang telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Tercatat dalam Prasasti Taji pada tahun 901 Masehi dengan sebutan “rarawwan”, rawon awalnya disajikan untuk kalangan bangsawan.

Kuah hitamnya yang khas berasal dari bumbu kluwek, memberikan rasa gurih dan warna yang unik.

Asal Usul Nama “Rawon Setan

Nama “Rawon Setan” bukan karena rasa pedasnya yang membara, melainkan karena jam operasional warung ini yang tidak biasa.

Dulu, warung ini buka mulai pukul 12 malam hingga 3 dini hari, waktu yang dianggap sebagai “jam setan”.

Seiring waktu, nama tersebut melekat dan menjadi identitas yang unik bagi warung ini.

Lokasi Strategis di Jantung Kota Surabaya

Rawon Setan berlokasi di Jalan Embong Malang No. 78/I, Genteng, Surabaya. Letaknya yang strategis di pusat kota membuatnya mudah diakses oleh wisatawan maupun warga lokal. Warung ini menjadi destinasi kuliner malam yang selalu ramai pengunjung.

Jam Operasional

Warung Rawon Setan buka setiap hari dengan jam operasional sebagai berikut:

  • Senin – Selasa: 08.00 – 23.00 WIB
  • Rabu – Sabtu: 08.00 – 04.00 WIB
  • Minggu: 08.00 – 23.00 WIB
Baca juga:  Menikmati Kelezatan Lontong Balap, Kuliner Legendaris Surabaya

Suasana warung yang sederhana namun nyaman, dengan pelayanan yang ramah, membuat pengunjung merasa betah menikmati hidangan di sini.

Keunikan Rasa dan Penyajian Rawon Setan

Rawon Setan terkenal dengan kuahnya yang hitam pekat dan rasa yang kaya rempah.

Daging sapi yang digunakan empuk dan mudah dikunyah, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri.

Sambal pedas yang disajikan sebagai pelengkap menambah cita rasa yang menggugah selera.

Menu Tambahan

Selain rawon, warung ini juga menyediakan berbagai lauk tambahan seperti:

  • Perkedel
  • Tempe goreng
  • Telur asin
  • Paru goreng
  • Sate usus

Menu tambahan ini dapat dipilih sesuai selera untuk melengkapi santapan Anda.

Harga yang Terjangkau

Harga seporsi Rawon Setan berkisar antara Rp28.000 hingga Rp36.000, tergantung pada pilihan lauk tambahan.

Harga yang terjangkau dengan porsi yang mengenyangkan membuat warung ini menjadi favorit banyak orang.

Banyak pengunjung yang memberikan ulasan positif tentang Rawon Setan. Mereka memuji kelezatan kuah rawon yang khas dan pelayanan yang cepat.

Beberapa bahkan menyebutkan bahwa mereka rela datang dari luar kota hanya untuk menikmati hidangan ini.

Perbandingan dengan Rawon Lain di Surabaya

Surabaya memiliki beberapa tempat makan rawon yang terkenal, seperti Rawon Kalkulator dan Rawon Nguling.

Baca juga:  Mencicipi Kelezatan Bakso Malang yang Autentik

Namun, Rawon Setan memiliki keunikan tersendiri dalam hal rasa dan suasana yang tidak dimiliki oleh tempat lain.

Rawon Kalkulator

Terletak di Taman Bungkul, Rawon Kalkulator dikenal dengan cara menghitung tagihan menggunakan kalkulator manual.

Meskipun rasanya enak, namun Rawon Setan tetap unggul dalam hal kelezatan kuah dan dagingnya.

Rawon Nguling

Rawon Nguling berasal dari Pasuruan dan memiliki cabang di Surabaya. Kuahnya lebih ringan dibandingkan Rawon Setan, dan cocok bagi mereka yang tidak terlalu menyukai rasa yang kuat.

Tips Menikmati Rawon Setan

Untuk pengalaman terbaik, berikut beberapa tips saat menikmati Rawon Setan:

  1. Datanglah di luar jam sibuk untuk menghindari antrean panjang.
  2. Pesan sambal sesuai tingkat kepedasan yang diinginkan.
  3. Coba berbagai lauk tambahan untuk variasi rasa.
  4. Siapkan uang tunai, meskipun warung ini juga menerima pembayaran digital.

Rawon Setan Surabaya bukan sekadar hidangan, melainkan pengalaman kuliner yang menggugah selera.

Dengan sejarah yang panjang, rasa yang khas, dan suasana yang unik, warung ini layak menjadi destinasi wajib bagi pecinta kuliner.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi sensasi pedas yang legendaris ini saat berkunjung ke Surabaya.

Reporter:
Hilda Azhura
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler