GresikSatu | PT Dwi Karya Mandiri Jaya (DKMJ) Driyorejo, Gresik, menerima penghargaan sebagai Perusahaan Tertib Dalam Jaminan Sosial dalam ajang Job Fair 2025 yang digelar di SMAN 1 Driyorejo, Rabu (2/7/2025).
Perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing atau alih daya ini dinilai konsisten dalam memenuhi kewajiban jaminan sosial bagi para pekerjanya.
Dalam gelaran Job Fair tersebut, PT DKMJ membuka lowongan untuk 55 posisi, meliputi operator produksi, admin, koordinator lapangan, hingga translator bahasa Mandarin.
Manager Operasional PT DKMJ, Jatmiko, menyampaikan bahwa perusahaan yang berdiri sejak 2015 itu telah menjalin kerja sama dengan puluhan perusahaan mitra, tidak hanya di wilayah Gresik, tetapi juga merambah ke Banyuwangi dan Pasuruan.
“Saat ini sudah ada sekitar 700 sampai 800 pekerja yang bergabung dan tersebar di berbagai perusahaan mitra kami,” ujar Jatmiko.
Dijelaskannya, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dari PT DKMJ adalah bidang teknik dan mekanik. Bahkan, beberapa tenaga kerja juga ditempatkan di instansi pemerintahan, seperti di Kantor KSOP Gresik dan KSOP Banyuwangi.
“Layanan kami mencakup tenaga keamanan, kebersihan, operator produksi, driver, hingga tenaga administrasi,” tambahnya.
Mengenai mekanisme perekrutan, Jatmiko menegaskan bahwa umumnya perusahaan mitra mengajukan permintaan langsung ke PT DKMJ, baik melalui katalog kebutuhan tenaga kerja maupun komunikasi resmi lainnya.
Sementara itu, Manager HRD PT DKMJ, May Liscawati, menambahkan bahwa untuk kerja sama dengan instansi pemerintahan, pihaknya menggunakan sistem INAPROC — platform elektronik yang digunakan untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Lewat sistem itu, kami menyalurkan tenaga kerja ke berbagai instansi pemerintah sesuai kebutuhan,” jelas May.
Guna menghindari penipuan yang mengatasnamakan PT DKMJ, pihak perusahaan mengimbau para pencari kerja untuk langsung datang ke kantor resmi yang beralamat di Jalan Raya Desa/Kecamatan Driyorejo, Gresik.
“Kami sarankan datang langsung. Jangan hanya percaya informasi dari media sosial, karena banyak yang disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Kami ingin menghindari praktik broker atau calo yang justru merugikan pencari kerja,” tegas May.