GresikSatu | Permasalahan perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Gresik muncul dalam pembahasan Focus Group Discussion (FGD) Polres Gresik.
Pasalnya, minimnya fasilitas palang pintu dan penjaga membuat banyak titik perlintasan rawan kecelakaan
Bertempat di Aula Rupatama SAR Polres Gresik, FGD ini dihadiri jajaran Korlantas Polri, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, PT KAI, akademisi hingga tokoh masyarakat.
Dalam forum ini, dipaparkan data kondisi perlintasan kereta api di Gresik, baik yang sudah dilengkapi palang pintu maupun yang masih terbuka tanpa pengaman.
Kombes Pol Hamka Mappaita, dari Korlantas Polri menyoroti urgensi peran seluruh pihak dalam menangani permasalahan perlintasan sebidang.
Ia mengakui bahwa banyak perlintasan yang masih minim fasilitas palang pintu maupun penjaga, sehingga sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Keterlibatan pemerintah dan instansi terkait sangat diperlukan. Selain itu, masyarakat harus mendapatkan edukasi mengenai keselamatan di perlintasan sebidang agar tingkat kecelakaan bisa ditekan,” ucapnya, Rabu (25/6/2025).
Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro mengatakan, FGD ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi insiden di perlintasan sebidang.
“Kami berharap FGD ini mampu memberikan arahan dan rekomendasi nyata yang dapat diimplementasikan secara berkelanjutan di setiap wilayah,” ujarnya.
Di sisi lalin, pentingnya edukasi masyarakat juga disoroti oleh Ir Tatang Maulana Maliq, ahli teknik sipil dari Universitas Jember.
Ia menyampaikan bahwa sosialisasi merupakan kunci untuk meningkatkan budaya keselamatan di perlintasan sebidang.
“Sekaligus mendorong kolaborasi multi-pihak untuk menghadirkan solusi terbaik,” ujarnya.