GresikSatu | Permasalahan bullying di lingkungan pendidikan terus menjadi perhatian serius bagi DPRD Gresik.
Untuk mengatasi persoalan ini, DPRD Gresik menggandeng Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (KBPPA) dalam menyusun langkah mitigasi yang komprehensif.
Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir, menegaskan bahwa pencegahan bullying di sekolah harus melibatkan berbagai pihak, tidak hanya guru bimbingan konseling (BK).
Oleh karena itu, diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas serta materi sosialisasi yang akan diberikan kepada siswa, guru, dan orang tua.
“Kami menargetkan penyusunan SOP dan materi sosialisasi selesai pada 20 Februari 2025. Setelah itu, akan dibahas lebih lanjut di Komisi IV DPRD Gresik agar implementasinya lebih efektif,” ujar Syahrul pada Rabu (12/2/2025).
Syahrul menambahkan, integrasi materi anti-bullying dalam kurikulum sekolah menjadi salah satu strategi penting dalam mitigasi kasus perundungan. Dengan cara ini, diharapkan kesadaran siswa terhadap dampak bullying dapat meningkat sejak dini.
Dorongan Dispendik dan KBPPA untuk Sekolah Ramah Anak
Sementara itu, Kepala Dinas KBPPA Gresik, Titik Ernawati, menekankan pentingnya penerapan Sistem Perlindungan Anak melalui Satuan Pendidikan Ramah Anak.
Sistem ini mencakup berbagai aspek, mulai dari komitmen seluruh warga sekolah hingga pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
“Selain SOP, kami mengusulkan sertifikasi Konvensi Hak Anak bagi sekolah-sekolah di Gresik. Hal ini untuk memastikan lingkungan pendidikan lebih aman dan nyaman bagi siswa,” jelas Titik.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang ramah anak, seperti meja tanpa sudut tajam, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Selain itu, pelatihan bagi tenaga pendidik terkait Konvensi Hak Anak juga diusulkan sebagai bagian dari kebijakan sekolah ramah anak.
Dengan langkah-langkah ini, DPRD Gresik bersama stakeholder terkait berharap kasus bullying di sekolah dapat ditekan secara signifikan, menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang siswa secara optimal.