Mitigasi Kebakaran di Kawasan Perumahan, Damkarla Gresik Ajak Pengembang Siapkan Hidran 

GresikSatu | Musim kemarau tentu menjadi resiko kebakaran di wilayah Kabupaten Gresik. Bulan Agustus terakhir ini jumlah kejadian kebakaran di Kota Pudak terbilang cukup tinggi. Salah satu tingginya resiko itu karena padatnya aktivitas pemukiman hingga banyaknya industri. 

Untuk meminimalisir kejadian kebakaran di area padat pemukiman atau kawasan perumahan. Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) mengumpulkan para pengembang perumahan di salah satu hotel Gresik. Tujuannya agar menunjang pekerjaan petugas di lapangan.

Kepala Dinas Damkarla Gresik Agustin Halomoan Sinaga mengatakan, berdasarkan data Damkarla selama bulan Agustus kemarin tercatat ada 52 kejadian kebakaran. Jumlah itu terbanyak sepanjang tahun 2022.

Sementara sejak Januari sampai Agustus ini sudah terdapat 122 kebakaran. Selain kebakaran pada industri, dan rumah, kasus terbanyak juga terjadi pada kebakaran ilalang. 

“Itu mayoritas di lahan pengembang,” ucapnya, saat gelar acara FGD, Kamis (1/9/2022).

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Untuk itu, pihaknya meminta agar pengembang juga menyediakan proteksi terhadap kejadian darurat ketika membangun perumahan. Seperti contoh keberadaan alat pemadam api ringan (APAR) dan hidran atau tandon air di perumahan.

“Tidak sedikit kawasan Perumahan di Gresik belum ada Hidran. Saat ini memasuki musim kemarau, dimana resiko kebakaran lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya,” ujarnya. 

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar kegiatan penanganan darurat ini didukung oleh semua masyarakat. Termasuk para pengembang perumahan di Gresik. Dimana wilayah pemukiman sangat beresiko terjadi kebakaran.

Selain itu, menurut dia permasalahan penanganan kebakaran juga terdapat pada akses mobil damkar. Apalagi jika kebakaran tersebut terjadi pada rumah di dalam perumahan. “Jalannya sempit, ada portal dan kunci portalnya tidak ada. Sehingga menghambat kerja petugas,” bebernya .

Ke depan, lanjut dia pihaknya akan menambah satu pos Damkar di Menganti. Sebab, sejauh ini baru ada tiga pos yang keberadaanya dinilai masih kurang untuk wilayah Gresik. Tiga pos itu diantaranya pos kota, pos Krikilan Driyorejo, dan Pos Dukun. 

“Idealnya satu kecamatan satu, tapi karena keterbatasan anggaran, nanti rencananya tiap dua kecamatan ada pos damkar. Hal ini untuk meminumalisir kebakaran,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres