GresikSatu | Sanju (20), pemuda asal Dusun Pengampon, Desa Setro, Kecamatan Menganti, Gresik, akhirnya mendapatkan penanganan setelah sekian lama mengalami gangguan jiwa.
Sanju, yang lahir dari keluarga kurang beruntung dan telah kehilangan ibunya, selama ini tinggal bersama ayah dan saudaranya.
Sanju beberapa kali telah dibawa berobat ke rumah sakit jiwa, namun kondisinya tak kunjung membaik. Ia kerap mengamuk hingga merusak perabotan rumah. Akibat kondisinya, kedua kakinya sampai harus dirantai untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kabar mengenai kondisi Sanju sampai ke telinga Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu. Menunjukkan kepeduliannya, Akpol lulusan 2006 itu langsung turun tangan dengan mendatangi rumah Sanju.
Dengan penuh empati, Rovan sendiri yang melepas rantai yang selama ini mengikat kaki Sanju. Setelah itu, Sanju dibawa ke yayasan rehabilitasi milik Pak Purnomo di Lamongan untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak.
“Mas Sanju kami ajak dan bawa berobat ke yayasan milik pak purnomo di Lamongan,” ujar AKBP Rovan, Senin (17/2/2025).
Sementara itu Ipda Purnomo, selaku Ketua Yayasan Berkas Bersinar Abadi mengatakan, Sanju akan dirawat di tempatnya. Ia mengaku cukup terharu, sebab semua pihak mendukung kesembuhan Sanju.
“Kita akan bawa ke Lamongan, dan akan mendapatkan perawatan,” bebernya.
Ditempat yang sama suasana haru menyelimuti momen keberangkatan Sanju. Ia berpamitan dengan memeluk erat sang ayah sambil meneteskan air mata.
Tangisnya pun membuat warga yang hadir ikut terbawa emosi, mendoakan kesembuhannya agar bisa kembali pulang dalam keadaan sehat.
Bahkan sebelum masuk ke dalam mobil, Sanju tiba-tiba memeluk Kapolres Gresik sebagai bentuk terima kasih karena telah membebaskannya dari rantai yang selama ini membelenggunya.
Kejadian itu semakin menambah keharuan di antara warga yang menyaksikan.