Naik Motor ke Tanah Suci, Tukang Ojol Gresik Baru Sampai Medan

GresikSatu | Perjalanan MN Zainuddin, tukang ojek online asal Gresik yang hendak menunaikan ibadah haji ke Mekkah menggunakan sepeda motor, baru tiba di Kota Medan Sumatera Utara.

Berangkat dari Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik sejak Senin, 28 April 2025, Udin kini masih tertahan di Medan lantaran masih menunggu proses pengurusan paspor kendaraan. Dokumen ini menjadi syarat penting agar ia bisa melanjutkan perjalanan lintas negara menuju Malaysia.

“Waktu saya di Pekanbaru, saya kirimkan berkas paspor kendaraan ke pusat karena waktu di Jakarta pegawai yang menangani sedang cuti. Kamis minggu lalu saya kirim, terus saya minta agar dikirim saja ke Medan. Tapi katanya belum bisa, harus tunggu beberapa minggu,” ungkapnya saat dihubungi GresikSatu, Jumat (16/5/2025).

Selama menunggu kejelasan dokumen, Udin memilih tinggal di masjid sekitar wilayah perkotaan Medan. Ia menyebut perjalanan ini sebagai wujud keyakinan dan pengabdian, dari satu “rumah Allah” ke “rumah Allah” lainnya.

“Tidurnya di rumah Allah, di masjid. Ini perjalanan dari rumah Allah ke rumah Allah,” tuturnya.

Baca juga:  Ojol Gresik ke Mekkah Naik Motor, Tertahan 20 Hari di Medan Kini Tiba di Malaysia

Namun perjalanan ribuan kilometer itu tak selalu mulus. Motor yang ia kendarai sempat mengalami gangguan teknis. Di salah satu titik perjalanan, kendaraan mogok akibat kerusakan kabel listrik.

“Sempat mogok dan mati tiba-tiba. Saya perbaiki kabel-kabelnya ke tukang servis. Sempat jalan 2 kilometer, mati lagi. Servis ulang, alhamdulillah bisa lanjut sampai sekarang,” jelasnya.

Selain kendala teknis, Udin juga sempat mengalami kejadian tak menyenangkan. Ia menjadi sasaran pelemparan batu oleh orang tak dikenal saat melintas di jalanan.

“Ada yang melempar kerikil dari truk besar, kena kepala, untuk pakai helm. Alhamdulillah saya masih selamat,” katanya.

Meski begitu, ia juga merasakan banyak kebaikan selama perjalanan. Sejumlah orang yang ia temui di jalan memberikan donasi uang secara spontan, sebagai bentuk dukungan terhadap niat sucinya.

“Tiba-tiba ada yang kasih uang. Saya terharu. Yakin pertolongan Allah itu nyata,” ujarnya haru.

Baca juga:  Tidak Hanya Shalat, Inilah Berbagai Hikmah di Balik Isra’Mi’raj

Udin mengaku tak menghitung berapa uang yang telah ia habiskan untuk menempuh perjalanan ini. Baginya, niat untuk beribadah jauh lebih besar dari sekadar perhitungan materi.

“Saya tidak menghitung. Yang penting saya berusaha agar motor ini sampai ke Mekkah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,” tegasnya.

Jika proses paspor kendaraan telah selesai, Udin berencana melanjutkan perjalanan ke Malaysia melalui jalur darat. Ia berharap dokumen tersebut bisa segera dikirim ke Medan agar perjalanan tidak tertunda lebih lama.

“Katanya dua minggu baru selesai. Saya sudah di Medan 4 hari, harapannya bisa lebih cepat. Biar bisa lanjut,” katanya.

Menutup ceritanya, Udin menyebut bahwa bekalnya dalam perjalanan ini bukan hanya motor dan uang, melainkan dua hal yang ia sebut sebagai cengker dan manti — cerminan keteguhan berpikir dan keteguhan hati.

“Saya yakin pasti ada pertolongan Allah. Yang penting kencenge pikir dan mantepe hati. Semoga bisa sampai ke Tanah Suci dengan selamat,” pungkasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler