GresikSatu | Puluhan nelayan yang tergabung dalam kelompok Porsen Sungaitopo, Desa Sungaiteluk, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, menggelar aksi protes menolak rencana aktivitas bongkar muat gas di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai (IPPP) Bawean. Mereka menilai aktivitas tersebut akan mengganggu kegiatan nelayan saat melaut.
Yasin, salah satu nelayan setempat, mengungkapkan bahwa para nelayan telah beberapa kali berdiskusi secara lisan dengan pihak PLN dan IPPP Bawean. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Nelayan tetap menolak keras karena lokasi yang akan dijadikan tambatan dermaga untuk bongkar muat gas dan alat berat PLN merupakan area penting bagi nelayan untuk bersandar dan melaut.
“Di sana beberapa perahu nelayan bersandar. Jika bongkar muat gas ini tetap dilakukan, tentu akan mengganggu aktivitas nelayan, baik saat melaut maupun saat membongkar hasil tangkapan,” ujar Yasin, Jumat (28/2/2025).
Menurut Yasin, hingga kini belum ada surat resmi atau informasi tertulis dari PLN terkait rencana aktivitas tersebut. Padahal, menurutnya, sosialisasi dan pemberitahuan resmi sangat diperlukan karena dampaknya langsung menyentuh mata pencaharian para nelayan.
“Jika ini tetap dilaksanakan, kami akan kehilangan tempat bersandar dan otomatis tidak bisa melaut. Lalu, siapa yang akan menanggung kehidupan kami?” tandasnya.
Sementara itu, PLN sempat menawarkan solusi dengan membangun tempat parkir atau dermaga sandar baru bagi nelayan di area timur IPPP Bawean.
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh para nelayan karena lokasi yang disediakan dianggap tidak layak dan sulit untuk dijadikan tempat sandar kapal.
“Nantinya sebelum dermaga untuk bongkar muat gas dibangun, nelayan dijanjikan tempat sandar baru sekitar 50 meter di sebelah timur. Namun, kami menolak karena tempat tersebut sulit digunakan,” tambahnya.
Menanggapi polemik ini, Koordinator IPPP Bawean, Maswadi, menyatakan bahwa pihaknya telah berusaha memfasilitasi pertemuan antara nelayan dan PLN. Ia menjelaskan bahwa rencana pembangunan dermaga tersebut bertujuan untuk mendukung suplai gas bagi PLN.
“Dermaga ini nantinya akan digunakan untuk memasukkan gas Compressed Natural Gas (CNG), yang berfungsi sebagai cadangan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat,” jelas Maswadi.