Ngaji Filosofis dan Tasawuf, Ratusan Warga Hadiri Kajian Fahrudin Faiz di Gresik

GresikSatu | Ratusan warga dari berbagai daerah di Gresik memadati Masjid Nurul Jannah Petrokimia, Sabtu (3/5/2025), untuk mengikuti kajian bertema Ngaji Jati Diri.

Kajian ini menghadirkan Dr Fahrudin Faiz, cendekiawan Muslim yang dikenal luas melalui pendekatan filosofis dan tasawuf dalam memahami ajaran Islam.

Acara ini merupakan inisiatif Pondok Pesantren Al Muniroh Ujungpangkah Gresik dalam upaya memperkuat kesadaran spiritual masyarakat di tengah arus modernitas.

Kajian yang digelar terbuka untuk umum ini mengangkat tema: “Menemukan Kembali Hakikat Eksistensi untuk Berseirama dengan Transendensi Ilahi.”

Dalam penyampaiannya, Fahrudin Faiz mengajak para jamaah untuk merefleksikan kembali makna sejati keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

“Sombong itu tidak pantas bagi manusia. Kita ini hanya makhluk. Bahkan dekat-dekat saja rasanya tidak enak,” ujar Faiz di hadapan para peserta.

Menurutnya, manusia adalah makhluk istimewa yang diciptakan dengan kesempurnaan dan diberi tanggung jawab sebagai khalifah di bumi.

Baca juga:  Petrokimia Gresik Bangun Moslem Memorial Park, Makam Cantik Bernuansa Modern

Ia menekankan bahwa bumi beserta seluruh sumber daya di dalamnya merupakan bentuk cinta Tuhan yang telah dipersiapkan sebelum manusia diciptakan.

“Cinta Allah itu terlihat sejak sebelum kita diciptakan. Bumi ini sudah disiapkan, lengkap. Itu bukti betapa Allah mencintai kita,” tuturnya.

Dalam kajian yang berlangsung sekitar dua jam itu, Fahrudin Faiz juga menguraikan berbagai dimensi dalam diri manusia, yakni jasad (fisik), nafs (jiwa), dan aql (akal).

Ia menjelaskan bahwa kualitas hidup manusia sangat tergantung pada kesadaran dan pengelolaan ketiga unsur tersebut.

Doktor Filsafat itu juga mengajak peserta untuk memahami bahwa perilaku manusia bisa merosot menyerupai tumbuhan atau binatang, namun juga bisa naik derajat hingga menyamai sifat malaikat—semuanya tergantung kualitas jiwa dan akhlaknya.

Baca juga:  Pelepasan Ratusan Jemaah Haji Masjid Nurul Jannah, Ada 7 Jamaah Digantikan Karena Meninggal 

“Jelek fisik itu bukan masalah, karena itu pemberian. Yang penting adalah kualitas batin dan akhlak kita. Dalam diri manusia ada nilai yang membentuk jati diri kita dan menentukan apakah kita mampu selaras dengan nilai-nilai Ilahi,” tambahnya.

Acara ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak peserta yang mengaku mendapatkan pemahaman baru dan inspirasi mendalam dari sudut pandang filsafat dan tasawuf yang disampaikan.

Sementara itu, perwakilan Pondok Pesantren Al Muniroh, Muhammad Kurdi, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kajian ini.

“Melalui kegiatan ini, kita diajak kembali memahami siapa kita sebenarnya—eksistensi manusia—dan bagaimana kita bisa selaras dengan realitas yang lebih tinggi, yaitu Tuhan. Ini menjadi penting di tengah arus materialisme yang makin deras,” ungkapnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler