Ngaji Ramadan : Rumus Cara Menghitung Darah Haid

GresikSatu | Di bulan Ramadan, Perempuan memiliki peraturan istimewa yang berbeda dengan laki-laki. Yakni larangan untuk melakukan ibadah puasa akibat sedang dalam keadaan haid.

Bukan hanya ibadah puasa, melainkan juga mengerjakan kewajiban sholat. Pengalaman haid satu ini, memberikan sedikit keringanan pada perempuan untuk merehatkan badan.

Haid atau menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina secara berkala. Periode ini penting dalam hal reproduksi yang akan dialami perempuan nantinya.

Menurut Ahmad Rofiq, dalam bukunya berjudul “Mengapai Barokah dengan Mengelola Darah” menjelaskan rumus memahami haid ada lima. Yaitu: Usia tidak boleh kurang dari 9 tahun Qomariyah, Akumulasi keluarnya darah tidak boleh kurang dari 24 jam dan terbentang selama 15 hari,

Kemudian, Darah yang keluar tidak boleh lebih dari 15 hari, Darah harus didahului oleh masa suci, minimal 15 hari, dan terakhir Tidak boleh didahului oleh kelahiran.

Setelah rumus tersebut dipahami, tidak hanya oleh para wanita, namun juga suami kemudian dipraktekkan dalam menangani masalah dan perhitungan darah Haid.

“Misalnya saja si A mulai suci tanggal 10 Desember. Sebelumnya dia haid mulai tanggal 3 sampai 9 Desember. Lalu pada tanggal 20 sampai 22 Desember ndilalah keluar darah lagi. Maka itu tidak bisa disebut sebagai haid,” kata Ahmad Rofiq, Kamis (23/3/2023).

Mengapa dianggap demikian? Karena masa suci minimal adalah 15 hari. Akumulasi perhitungan Haid dilihat dari masa suci, dan masa keluarnya darah. Apabila tidak dapat memenuhi salah satu dari 5 rumus, maka tidak bisa dikatakan darah Haid. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres