GresikSatu | Dunia seni dan budaya Kabupaten Gresik berduka. Novan Effendy—seniman, budayawan, sekaligus pendidik yang dikenal sebagai pegiat Damar Kurung—berpulang ke Rahmatullah pada Rabu dini hari, 21 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB di RS Semen Gresik.
Almarhum merupakan pendiri Damar Kurung Institute, sebuah lembaga berbadan hukum yang fokus pada pelestarian seni tradisional Damar Kurung, lentera khas Gresik yang bercerita lewat gambar di setiap sisinya.
Kabar kepergian Novan membawa duka mendalam bagi para budayawan Gresik. Ketua Dewan Kebudayaan Gresik (DKG), Irfan Akbar Prawiro, menyampaikan kesan mendalam terhadap sosok Novan sebagai tokoh inspiratif di dunia kreatif kebudayaan.
“Pada 2012, almarhum menginisiasi Festival 1001 Damar Kurung di Gresik. Festival ini menjadi cikal bakal lahirnya Festival Damar Kurung yang kini rutin digelar setiap tahun,” ungkap Irfan.
Selain mendirikan Damar Kurung Institute, Novan juga dikenal aktif meriset, mengarsip, serta berinovasi bersama berbagai komunitas budaya di Gresik.
Ia dikenal sebagai arsiparis yang fokus mengkaji dan melestarikan karya-karya Masmundari, maestro Damar Kurung asal Gresik.
“Beliau selalu hadir di tengah komunitas, melakukan riset bersama, menggali cerita-cerita lokal, dan menghidupkan kembali seni tradisi,” tambah Irfan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Novan sempat menjalani perawatan karena riwayat penyakit yang dideritanya. Ia wafat dalam usia 40 tahun dan dimakamkan di rumah duka di wilayah Kecamatan Kebomas, Gresik.
Kontribusi Novan tak hanya di Gresik. Ia juga membawa Damar Kurung hingga luar daerah, seperti Bandung dan Semarang. Pada 2021, lembaga yang dipimpinnya dikurasi dalam Biennale Jogja XVI, dengan menghadirkan karya Masmundari—satu dari 34 seniman terpilih dari Indonesia dan kawasan Oseania.
Keterlibatannya di berbagai pameran seni dan kegiatan budaya juga tampak dalam peran sebagai kurator acara kolektif komunitas Gunting Batu Kertas. Ia memimpin riset dan penjelajahan area pesisir, mendokumentasikan temuan, hingga memamerkannya di Kafe Kammari pada Oktober–November 2024 lalu.
Tak hanya itu, banyak komunitas yang telah ia bantu tumbuh dan berkembang, termasuk Komunitas Gresik Movie.
“Melalui workshop dan kegiatan lain, beliau selalu memberikan energi positif. Kami sangat kehilangan,” ujar salah satu anggota komunitas, yang juga pendiri Gresik Movie.
Warisan Novan tak hanya berupa karya, tetapi juga semangat dan ketekunan dalam menjaga budaya lokal.
“Dari beliau kita belajar tentang keuletan menjaga warisan budaya. Karyamu abadi, dan inspirasimu akan terus hidup,” pungkas Irfan.