Ojol Gresik ke Mekkah Naik Motor, Tertahan 20 Hari di Medan Kini Tiba di Malaysia

GresikSatu | Musim haji sebentar lagi telah tiba. Namun MN Zainuddin, tukang ojol asal Gresik yang berakat haji naik motor Honda Supra 28 April 2025 lalu masih tiba di Malaysia.

Perjalanannya tak sesuai harapan, ia sempat tertahan di Kota Medan selama 20 hari terkait kendala dokumen kendaraan. Meski demikian, tekadnya kuat. Pria 60 tahun tetap melanjutkan perjalanan ke Mekkah walaupun musim haji telah usai.

MN Zainuddin, tukang ojol asal Gresik yang berakat haji naik motor Honda Supra masih menjadi perhatian publik. Pasalnya, selain kelengkapan dokumen dan kondisi sepeda motor, kondisi medan menuju Mekkah tidak lah mudah.

“Paspornya baru saya terima Jumat sore setelah salat Jumat. Saya di Medan sekitar 18–20 hari, dari Senin ke Senin yang ketiga kalinya. Sempat juga ngojek buat tambahan,” ungkapnya kepada GresikSatu, Kamis  (5/6/2025).

Selama tertahan, Zainuddin tidak tinggal diam. Ia kembali menjadi driver ojol di Medan demi menyambung biaya hidup selama proses menunggu penyelesaian dokumen paspor kendaraan.

Baca juga:  Ngenes! Driver Ojek Online Gresik Tak Bisa Kerja Lagi, Karena Motornya Digondol Maling

Setelah dokumen rampung, ia meninggalkan Medan pada Jumat, 31 Mei 2025. Dari Pelabuhan Teluk Mibung, ia menyeberang ke Malaysia menggunakan kapal feri.

Namun, sepeda motornya harus diangkut secara terpisah menggunakan kapal kargo menuju Pelabuhan Port Klang.

Sesampainya di Malaysia, Zainuddin atau yang kerap disapa Udin langsung mencari masjid di sekitar Pelabuhan Port Dickson untuk beristirahat dan menunaikan i’tikaf. Sementara motornya masih dalam perjalanan menuju pelabuhan tujuan.

“Biaya pengambilan kendaraan lumayan mahal, sekitar 1.800 ringgit Malaysia,” ujarnya.

Meski menghadapi banyak tantangan, Udin tidak merasa sendiri. Sepanjang jalan, ia mengaku selalu dipertemukan dengan orang-orang baik yang membantunya dalam berbagai bentuk.

“Banyak yang bantu, banyak yang saya ajak kenalan. Saya anggap semua saudara di jalan. Ukhuwah basyariyah,” tuturnya.

Ia juga mengenang saat hendak menyeberang ke Malaysia. Awalnya ia berada di antrean paling belakang, namun justru didahulukan oleh petugas dan penumpang lain.

Baca juga:  Dianggap Merugikan, Driver Grab di Gresik Tuntut Penghapusan Program Hemat

“Pas mau naik kapal ke Malaysia, saya awalnya di urutan belakang, terus tiba-tiba didahulukan sama orang-orang di sana. Meski banyak tantangan, tapi ada juga orang-orang baik,” imbuhnya.

Udin menyadari bahwa keputusannya menempuh perjalanan darat ke Mekkah menggunakan motor menuai keraguan dari banyak orang. Ada yang menyarankan agar menunda perjalanan hingga tahun depan. Namun, ia memilih untuk tetap melangkah.

“Ada yang bilang lebih baik tahun depan, tapi saya pikir kalau ada kesempatan ya jalan saja. Kalau ada kendala nanti kita atasi. Kalau sudah jalan kenapa harus diundur,” katanya tegas.

Saat ini, ia masih berada di Malaysia dan menunggu jadwal pengambilan motornya. Ia memperkirakan akan kembali melanjutkan perjalanan dalam satu atau dua hari ke depan. Meski baru seperempat perjalanan, semangatnya tak pernah padam.

“Malaysia ke Mekkah masih seperempat jalan, tapi saya yakin Allah akan buka jalan,” ucapnya penuh keyakinan.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler