GresikSatu | Cuaca buruk mengganggu aktivitas penyeberangan laut dari Gresik ke Pulau Bawean. Dua kapal, yakni kapal cepat Express Bahari dan kapal feri KMP Gili Iyang, terpaksa menunda keberangkatan karena kondisi ombak tinggi dan angin kencang di perairan Gresik.
Kapal KMP Gili Iyang, yang dijadwalkan berlayar dari Pelabuhan Paciran menuju Bawean pada Senin malam (9/12/2024), mengalami kesulitan bersandar akibat ombak besar dengan ketinggian mencapai 1-1,6 meter dan angin berkecepatan hingga 22 knot.
Surat penundaan keberangkatan resmi dikeluarkan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur untuk menjamin keselamatan penumpang.
Hal serupa juga terjadi pada kapal cepat Express Bahari 3F. Kapal dengan kapasitas 400 penumpang yang direncanakan berangkat dari Pelabuhan Gresik pada Selasa pagi (10/12/2024).
Kapal tersebut juga gagal melanjutkan perjalanan setelah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik mengeluarkan peringatan cuaca buruk.
Sedangkan dalam laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak mencatat kondisi cuaca buruk diperkirakan berlangsung hingga 11 Desember 2024 pukul 06.00 WIB.
Kepala KSOP Kelas II Gresik, Hotman Siagian, mengimbau seluruh operator kapal cepat untuk memprioritaskan keselamatan dengan menunda keberangkatan hingga cuaca dinyatakan aman.
“Imbauan ini bersifat penting, agar penumpang bisa selamat karena mengingat cuaca di laut sangat tidak bersahabat,” bebernya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kapal Express Bahari 3F dan Express Bahari 6F masih bersandar di Pelabuhan Gresik, menunggu cuaca kembali normal. Penundaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi risiko kecelakaan akibat cuaca ekstrem.