Panen Padi di Bawean Meningkat Berkat Kuota Pupuk Subsidi Petrokimia Gresik Tercukupi

GresikSatu | Para petani di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, tersenyum lega. Pasalnya, musim panen tahun ini menunjukkan peningkatan hasil yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut tak lepas dari peran pupuk subsidi produksi Petrokimia Gresik yang kuotanya tahun ini lebih tercukupi.

Hal ini dirasakan oleh pasangan suami istri Misadi (70) dan Samida (60), petani asal Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Bawean. Mereka menggarap lima lahan sawah di Dusun Teluk Kemur, desa setempat.

“Alhamdulillah hasil panen memuaskan dibanding tahun kemarin. Ada peningkatan sekitar 10 hingga 100 kilogram per sepetak sawah,” ungkap Misadi, saat ditemui di sela-sela proses panen, Rabu (7/5/2025).

Proses pemupukan dilakukan sejak tanaman berusia 15 hari menggunakan pupuk subsidi jenis Phonska dari Petrokimia Gresik.

Baca juga:  Gunakan Jaring Trawl, Empat Perahu Nelayan Diamankan Polairud Gresik

Pemupukan kemudian dilakukan kembali saat tanaman berusia dua bulan, sebelum memasuki masa panen di usia tiga bulan.

“Saat memberi pupuk harus sesuai takaran. Tidak boleh kurang atau lebih, karena itu akan memengaruhi hasil tanaman,” jelasnya.

Selain pemupukan, Misadi juga rutin melakukan pembersihan rumput liar agar pertumbuhan padi tetap optimal hingga masa panen tiba.

Sementara itu, Ketua UPT Pertanian Wilayah Bawean, Lailatul Mukaromah, mengungkapkan bahwa tahun 2025 ini, alokasi pupuk subsidi Petrokimia Gresik untuk Pulau Bawean mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun ini, Bawean mendapatkan total 864 ton pupuk subsidi jenis urea dan phonska, yang dikirim dalam dua tahap. Tahun lalu hanya 468 ton,” terang Lailatul.

Baca juga:  Bawa Mobil, Komplotan Maling Gasak Dua Motor Penghuni Indekos di Manyar Gresik 

Peningkatan distribusi pupuk ini turut berdampak pada hasil panen. Di Dusun Teluk Kemur misalnya, produktivitas sawah naik dari 5,4 ton per hektare pada 2024 menjadi 6,4 ton per hektare tahun ini.

Kendati demikian, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, Ahmadi, menyampaikan bahwa meski stok pupuk relatif aman, petani masih menghadapi kendala berupa keterlambatan pengiriman di awal musim tanam.

“Kadang pengiriman pupuk datang terlambat saat musim tanam sudah mulai. Tapi secara stok, masih tercukupi untuk kebutuhan petani,” ujarnya.

Reporter:
Aam Alamsyah
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler