Panen Perdana Melon Premium, Desa Pongangan Siap Jadi Sentra Agrowisata Baru di Gresik

GresikSatu | Pemerintah Desa (Pemdes) Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, resmi memanen perdana melon premium dalam Program Kampung Melon yang baru berjalan empat bulan.

Kegiatan ini berlangsung di lahan perbatasan Desa Pongangan dan Sukomulyo, di Jalan KH Syafii, sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan warga.

Melon yang dipanen memiliki kualitas unggulan. Cita rasanya manis, juicy, dan sedikit crunchy, sekelas melon premium di hotel berbintang.

Jenis yang dikembangkan di antaranya Sweet Net, Lavender, Intanon, Rangipo Jepang, dan Crown Melon. Sebagian besar bibit melon diimpor karena kualitasnya lebih unggul dibanding bibit lokal.

Program ini merupakan hasil kerja sama Pemdes Pongangan dengan Heri Arifin, Owner Alfa Farm. Dalam panen perdana ini, Heri menyatakan kepuasannya atas hasil yang diperoleh meskipun usia program masih terbilang muda.

“Hasilnya memang luar biasa, meskipun kita baru mulai empat bulan lalu, sudah bisa panen perdana dengan kualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar Heri, Senin (3/2/2025).

Baca juga:  Motor Vs Truk di Gresik, Pengendara Motor Terpental Masuk Kolong Truk

Melon-melon ini ditanam menggunakan sistem hidroponik. Media tanam berupa serabut kelapa digunakan bersama air yang mengalir terus-menerus.

Menurut Heri, sistem ini tidak memerlukan lahan luas dan lebih mudah dalam pemeliharaan. Setiap green house berukuran 300 meter persegi mampu menampung hingga 1.000 pohon melon.

Setiap pohon menghasilkan satu buah dengan bobot antara 1 hingga 2 kilogram. Harga jual melon premium ini sekitar Rp35.000 per kilogram, lebih terjangkau dibandingkan melon impor yang bisa mencapai Rp120.000 hingga Rp160.000 per kilogram.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Bank Indonesia. Mereka tertarik dengan produk melon ini. Kami juga mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam program makan bergizi gratis,” tambah Heri.

Kepala Desa Pongangan, Aang Chunaifi, menegaskan bahwa Program Kampung Melon memiliki misi besar untuk membangun perekonomian warga.

Selain memenuhi kebutuhan pangan berkualitas, program ini akan mengembangkan industri pertanian berbasis rumah tangga, di mana warga dapat menanam melon di pekarangan masing-masing.

Baca juga:  Dipinjami Motor Malah Digadaikan, Warga Pongangan Gresik Ini Akhirnya Dipolisikan

Kampung Melon ini berpotensi besar menjadi model ketahanan pangan yang mandiri. Ke depan, kami ingin setiap keluarga di Pongangan memiliki kebun melon mini,” ungkap Aang.

Lebih dari itu, Pemdes Pongangan memiliki rencana besar untuk menjadikan Kampung Melon sebagai destinasi agrowisata. Pengunjung nantinya dapat membeli melon langsung dari kebun dan mendapatkan edukasi tentang sistem pertanian hidroponik.

“Kawasan di RT 01 RW 07, tepatnya di gang belakang masjid, akan dikembangkan menjadi lokasi wisata dan edukasi berbasis pertanian,” jelas Aang.

Dengan target lima kali panen dalam setahun, Kampung Melon Pongangan diharapkan menjadi sentra agrowisata dan pertanian hidroponik yang sukses di Kabupaten Gresik.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian warga dalam menghasilkan produk pangan berkualitas premium secara berkelanjutan.

“Kami optimis program ini akan memberikan manfaat besar bagi warga dan memperkuat ketahanan pangan di desa kami,” pungkas Aang.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Terpopuler