Pedagang Pasar Gresik Keluhkan Keterlambatan Distribusi Minyakita, Harga Naik di Atas HET

GresikSatu | Para pedagang di Pasar Baru Gresik mengeluhkan ketidakstabilan harga dan keterlambatan distribusi minyak goreng bersubsidi Minyakita. Kondisi tersebut menyebabkan harga jual di pasaran melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gresik, Chumaidi, mengungkapkan bahwa Minyakita kini dijual dengan harga Rp 17.000 per liter, atau jauh di atas HET yang seharusnya hanya Rp 15.700 per liter.

“HET untuk Minyakita adalah Rp 15.700 per liter, tetapi saat ini harga di Pasar Baru Gresik sudah mencapai Rp 17.000 per liter,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).

Ia menyebutkan, lonjakan harga tersebut dipicu oleh ketidakpastian dan keterlambatan distribusi dari distributor resmi. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, kuota Minyakita untuk pedagang pasar tidak terpenuhi.

Baca juga:  Waspada Inflasi, Gubernur Operasi Pasar Gresik Cek Harga Bahan Pokok 

“Kiriman minyak kita dari distributor tidak tepat sasaran. Kuota dari PT Wilmar untuk pedagang Pasar Baru Gresik bahkan sudah tiga bulan tidak ada pengiriman,” jelasnya.

Chumaidi menambahkan, kondisi ini menyulitkan pedagang dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan. Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk menormalkan distribusi dan menekan harga kembali ke angka HET.

“Jika distribusi sudah benar dan harga sesuai HET, masyarakat bisa membeli minyak goreng bersubsidi sesuai kebutuhan. Kami juga meminta pemerintah agar segera menurunkan beras SPHP untuk menekan kenaikan harga beras medium dan premium,” imbuhnya.

Selain minyak goreng, sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga. Berdasarkan pantauan harga di Pasar Baru Gresik, harga bawang merah super kini tembus Rp 40.000 per kilogram, sedangkan bawang putih dijual Rp 35.000 per kilogram.

Baca juga:  Sejumlah Bahan Pokok di Gresik Naik Jelang Ramadhan

Harga cabai rawit kecil mencapai Rp 56.000 per kilogram, sedangkan cabai merah besar relatif stabil di harga Rp 28.000 per kilogram.

Untuk komoditas beras, beras medium jenis SPHP dilaporkan kosong di pasaran. Sementara itu, beras medium cap Lele dan Pandan Wangi masing-masing dijual Rp 14.200 per kilogram. Adapun beras premium merk Kereta dipasarkan dengan harga Rp 15.000 per kilogram dan cap Pelikan mencapai Rp 16.000 per kilogram.

Sementara harga daging ayam bertahan di angka Rp 35.000 per kilogram dan daging sapi tetap di kisaran Rp 105.000 per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada komoditas telur ayam yang kini dijual Rp 27.000 per kilogram.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler