GresikSatu | Satuan Reserse Mobile (Resmob) Satreskrim Polres Gresik berhasil mengamankan seorang perempuan berinisial CMP (29).
Ia adalah pelaku penipuan bermodus jual beli sembako murah yang merugikan puluhan warga Gresik. Tersangka diketahui merupakan warga asal Kabupaten Lamongan.
Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima banyak laporan dari korban yang mengaku tertipu usai memesan sembako dengan harga miring. Tawaran yang diberikan pelaku sangat menggiurkan, karena berada jauh di bawah harga pasaran.
Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan menjelaskan, CMP menggunakan sistem pre-order dalam menjalankan aksinya. Korban diminta melakukan pembayaran penuh di awal sebelum barang dikirim.
“Pelaku ini menawarkan berbagai jenis sembako seperti beras, gula, dan mie instan. Modusnya adalah dengan meminta korban memesan lebih dulu dan membayar lunas di depan,” terang Ipda Asyraf, Kamis (29/5/2025).
Awalnya, pelaku memang mengirimkan sebagian barang pesanan untuk meyakinkan korban. Namun jumlah yang diterima tidak pernah sesuai dengan pembayaran yang telah dilakukan. Setelah itu, pelaku justru mendorong korban untuk melakukan pemesanan tambahan, dengan janji sisa barang akan dikirim bersamaan.
“Dalam praktiknya, setelah transaksi berjalan sekitar dua bulan, pengiriman mulai macet. Korban sudah bayar, tapi barang tak kunjung datang,” imbuhnya.
Salah satu korban, berinisial AA, mengaku mengalami kerugian hingga Rp27 juta. Saat awal transaksi pada Januari lalu, ia sempat percaya karena pelaku mengirimkan barang meski tidak sesuai jumlah yang dijanjikan.
“Saya pesan 100 sak beras dan sudah dibayar lunas. Tapi yang dikirim cuma 55 sak. Setelah itu, pelaku tidak bisa dihubungi lagi,” ungkap AA.
Merasa tertipu, para korban kemudian berupaya mencari pelaku. Namun CMP sudah kabur dari rumahnya. Berbekal informasi yang dikumpulkan dari para korban, polisi akhirnya berhasil melacak dan menangkap pelaku di wilayah Jepara, Jawa Tengah.
“Pelaku kini sudah ditahan di Rutan Polres Gresik untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut,” tambah Ipda Asyraf.