GresikSatu | Penemuan situs benda bersejarah batu dan struktur bata di Wisara Alam Gosari (Wagos) Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah terus menjadi perhatian. Pasalnya, situs yang diduga era Majapahit itu belum dilakukan penelitian lebih lanjut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Sutaji Rudy mengatakan, pihaknya baru saja menerima surat permintaan penelitian dari pihak Desa Gosari. Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melihat bersama tim arkeolog Gresik ke lokasi penemuan.
“Nantinya kita hanya datang saja, karena yang lebih wewenang melakukan penelitian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Trowulan, Mojokerto,” ucapnya, Kamis (22/9/2022).
Untuk itu, Rudy menegaskan tindak lanjut dari Dinas akan meneruskan surat permintaan bantuan penelitian ke pihak BPCB Mojokerto. “Namun kita tetap melihat eksisting situs benda cagar budaya yang ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Gresik komisi III (Bidang Pembangunan) Abdullah Hamdi menyayangkan kinerja Disparekrafbudpora, yang akan melimpahkan wewenang ke BPCB. Secara prosedur yang ada, wewenang untuk melakukan penelitian yang pertama adalah Dinas.
“Kalau kesulitan baru minta bantuan Pemprov. Kalau Pemprov kesulitan, baru Kemendikbud alias BPCB. Jangan lempar tanggungjawab,” tandasnya.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Sebelumnya, Warga Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik geger atas penemuan situs purbakala di kawasan Wisata Alam Gosari (Wagos). Penemuan situs bersejarah yang berada di lahan desa setempat itu, meliputi batu dan struktur pahatan batu bata yang tertata rapi.
Warga menduga situs benda tersebut peninggalan era Majapahit. Karena di dekat lokasi juga sudah ditemukan cagar budaya bekas pabrik gerabah era Kerajaan Majapahit.
Pengelola Wagos Misbahud Dawam mengaku terkejut saat ada penemuan situs benda bersejarah. Berawal saat dirinya bersama tim pengelola Wagos sedang melihat progres lahan yang akan dibuat tempat parkir di wisata tersebut.
“Setelah area lahan tersebut diratakan dengan alat bego, ternyata ada bekas batu dan tumpukan batu bata warna merah. Disinyalir ini batu zaman dahulu,” ucapnya, (faiz/aam)