GresikSatu | PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan percepatan perbaikan fasilitas Common Gas Cleaning (CGC) Plant di Smelter Manyar, Gresik, dengan mengerahkan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747 untuk mengangkut komponen penting dari Jerman ke Indonesia.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan penggunaan pesawat kargo ini merupakan langkah strategis untuk memangkas waktu pengiriman dari 60 hari menggunakan kapal laut menjadi hanya 35 jam melalui udara.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar proses recovery ini berjalan efektif dan efisien. Pemilihan pesawat kargo memungkinkan komponen tiba dalam waktu singkat sehingga smelter bisa segera kembali beroperasi,” ujar Tony Rabu (5/3/2025).
Ia menjelaskan, beberapa komponen yang dikirim dari Jerman, seperti Wet Electrostatic Precipitator internals (bundel tabung) dan metal expansion joints, memiliki dimensi besar sehingga tidak memungkinkan diangkut oleh pesawat kargo reguler. Oleh karena itu, Antonov AN-124 dipilih sebagai moda transportasi utama.
Tiga Kali Pengiriman dengan Antonov
PTFI menjadwalkan tiga kali pengiriman menggunakan Antonov dengan total berat kargo mencapai 75,7 ton. Rinciannya:
- Pengiriman pertama: 6 Februari 2025
- Pengiriman kedua: 25 Februari 2025
- Pengiriman ketiga: 2 Maret 2025
Seluruh pengiriman dilakukan langsung dari Frankfurt, Jerman, menuju Bandara Juanda, Surabaya, sebelum diteruskan ke Gresik melalui jalur darat. Sebelum itu, pada 29 November 2024, Freeport juga telah menggunakan Boeing 747 untuk pengiriman perdana dengan total berat 58 ton.
Sinergi dengan Pemangku Kepentingan
Tony Wenas menegaskan bahwa keberhasilan pengiriman ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, TNI AL dan AU, Bea Cukai Jawa Timur I, Bea Cukai Juanda, serta Otoritas Bandara Juanda.
“Kami berterima kasih atas kerja sama luar biasa dari semua pihak yang telah membantu kelancaran proses ini. Ini adalah bagian dari upaya bersama untuk memastikan smelter bisa segera kembali beroperasi dan memberikan kontribusi bagi industri pertambangan nasional,” pungkasnya.
Diketahui Smelter Manyar di Gresik merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan meningkatkan hilirisasi tambang di Indonesia. Dengan percepatan perbaikan ini, diharapkan produksi bisa kembali normal dalam waktu dekat.