Peresmian Masjid Bayt Al Musa’adah, Mambaus Sholihin Gresik Siap Kembangkan Layanan Kesehatan

GresikSatu | Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin Gresik meresmikan Masjid Bayt Al Musa’adah yang berlokasi di area Rumah Sakit Bayt Al Musa’adah, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Senin (17/2/2025).

Peresmian ini menjadi langkah awal dalam pengembangan layanan kesehatan yang diinisiasi oleh Ponpes Mambaus Sholihin melalui Markaz Bait Al-Musa’adah (MBM).

Acara peresmian dihadiri oleh Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Mohammad Nuh, Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf, serta Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Selain itu, turut hadir para masyayikh, habaib, keluarga besar Ponpes Mambaus Sholihin, serta para alumni yang mendukung pengembangan layanan sosial pesantren.

Perwakilan Pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin, KH Agus Muhammad Ma’ruf (Gus Muh), menyampaikan bahwa pembangunan masjid ini merupakan bagian dari pengembangan dari lembaga sosial Mambaus Sholihin, yani MBM.

Sebelumnya, lanjut Gus Muh, MBM telah menjalankan berbagai program sosial seperti santunan dan pemberian beasiswa. Kini, fokus utama mereka adalah pengembangan rumah sakit sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat luas.

Baca juga:  Panitia Pasar Rakyat Merdeka Gresik Punya Tunggakan Hingga Ratusan Juta

“Di MBM sendiri kami mengumpulkan dana dari para donatur (Agniyah) dan alumni yang rela membantu program ini. Alhamdulillah, per Januari dana terkumpul sebesar Rp 21 miliar, dengan pengeluaran Rp 17 miliar lebih. Saat ini masih ada sisa sekitar Rp 3 miliar yang siap dialokasikan,” ujar Gus Muh dalam sambutannya.

Gus Muh berharap, dengan adanya masjid di area rumah sakit ini, visi besar pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin untuk mendirikan pusat layanan kesehatan dapat terwujud.

“Kami mohon doa dari para habaib, masyayikh, alumni, dan masyarakat agar cita-cita pendiri pondok bisa terlaksana. Rencananya, bagian timur rumah sakit akan dibangun dua lantai, sementara bagian barat lima lantai,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS), Prof Dr Mohammad Nuh, menyambut baik inisiatif Ponpes Mambaus Sholihin dalam membangun layanan kesehatan berbasis pesantren.

Menurutnya, kebutuhan tenaga medis yang memahami nilai-nilai keislaman sangat mendesak, sehingga rumah sakit ini bisa menjadi wadah bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk berkarier di bidang kesehatan.

Baca juga:  Perda Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, DPRD Gresik Sebut Upaya Sejahterakan Nelayan

“Selain sebagai tempat pelayanan medis, rumah sakit ini juga membuka peluang bagi santri dan masyarakat NU untuk menekuni bidang kesehatan dan kedokteran. Kami dari YARSIS siap bekerja sama dalam penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya rumah sakit ini tidak hanya sebagai pusat pengobatan, tetapi juga sebagai sarana edukasi kesehatan bagi masyarakat.

“Masyarakat tidak hanya datang untuk berobat, tetapi juga belajar bagaimana menjalani pola hidup sehat sesuai ajaran Islam,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf, menilai pembangunan masjid dan rumah sakit ini merupakan bentuk nyata dari Himma (semangat dan ketulusan) para alumni dan keluarga besar Ponpes Mambaus Sholihin.

“Pembangunan ini tidak hanya mengandalkan kekuatan materi, tetapi juga semangat dan keikhlasan dari para alumni serta donatur yang peduli terhadap perkembangan pesantren,” ungkapnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler