Peringati Hari AIDS se Dunia, KPA Gresik Beri Edukasi Pencegahan ke Organisasi Perempuan di Gresik 

GresikSatu | Upaya penanggulangan human immunodeficiency virus (HIV) -AIDS di Kabupaten Gresik terus dilakukan. Kali ini, dalam memperingati Hari AIDS Sedunia, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Gresik gelar edukasi kepada organisasi perempuan.

Meliputi Muslimat, Fatayat, Aisiyah, TP PKK, Bahyangkari, dan Persit di Aula Masjid Agung Gresik, Senin (5/12/2022). Sosialisasi ini dikemas dengan Talkshow bertema ‘Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS’.  

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyampaikan, peringatan hari AIDS sedunia tahun 2022 mengusung tema ‘EQUALIZE’. Melalui tema tersebut, mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan, yang menghambat kemajuan dalam mengakhiri HIV/AIDS tahun 2030.

“Indonesia memiliki tantangan besar, untuk bisa mencapai 95-95-95 (Triple 95). Berdasarkan data sampai akhir Juni 2022 ada 85% orang dengan HIV-AIDS (OFHIV). Pada usia produktif antara 20 sampai 49 tahun,” ucap Wabup dalam sambutannya. 

Selain itu, tantangan besar lainnya yaitu upaya pencegahan yang belum optimal. Kasus HIV di kawasan Asia tenggara menyumbang 10% dari total beban HIV di seluruh dunia. 

“Di Indonesia prevalensi HIV di sebagian besar wilayah adalah 0,26%. Sementara di Papua dan Papua Barat mencapai 1,8%,” jelasnya. 

Baca juga:  Modus Kiai Cabuli Santriwati di Bawean Gresik, Minta Pijat Sambil Dibacakan Kitab

Disebutkan, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan dalam penanggulangan HIV/AIDS di dunia, termasuk Indonesia. Secara global epidemi HIV mengalami penurunan sekitar 33% sejak tahun 2001. Sehingga pada tahun 2012 diperkirakan terjadi sekitar 2,3 juta infeksi baru pada dewasa dan anak.

“Sedangkan kematian yang dikaitkan dengan AIDS menurun sampai 30% sejak 2005. Karena peningkatan akses pengobatan ARV termasuk kematian yang dikaitkan dengan TBC, juga menurun sampai 30% sejak 2004,” tuturnya. 

“Kematian terkait AIDS, menurun dari puncaknya pada tahun 2004 dengan 1,7 juta kematian, terkait AIDS pertahun menjadi 770 ribu kematian terkait AIDS pada tahun 2016,” tambahnya. 

Sedangkan data kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Gresik, ujar Bu Min, tercatat pada Oktober 2022 sebanyak 162. Ini meningkat hampir 3 kali dibandingkan tahun 2021 ada 65 kasus. Hal ini menunjukkan penularan yang tinggi. Sekitar 49 persen berasal dari Laki-Laki Sex Laki-Laki (LSL/Homosex). Selain itu, ada anak-anak, remaja, Ibu rumah tangga, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP)/Narapidana. 

Baca juga:  Lonjakan Kasus HIV di Gresik, Berasal dari LGBT

“Rasanya miris dan sangat prihatin melihat data ini, untuk itu mari bersama sama berperan serta dalam penanggulangan HIV/AIDS,” tuturnya. 

Wabup mengajak kepada para OPD terkait, untuk bersinergi, berkolaborasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gresik, sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Supaya bisa terjadi akselerasi dalam penanggulangan HIV/AIDS di kabupaten kita tercinta. 

“Sehingga target three zero (Zero kasus baru HIV – Zero Kematian AIDS – Zero Diskriminasi), bisa terwujud di tahun 2030,” pungkas Bumin.

Turut hadir dalam acara tersebut, tiga Narasumber Talkshow, Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Jawa Timur Zahrotul Ulya, Wabup Gresik Aminatun Habibah, dan Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah. 

Dalam peringatan Hari AIDS Sedunia tampak hadir, Wakapolres Gresik Kompol Ari Galang Saputro, Asisten I Setda Gresik Suyono, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Gresik dr Adi Yumanto, Kepala Dinas Pendidikan S. Hariyanto dan Kepala Dinas Sosial Umi Khoiroh. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler