GresikSatu | Komitmen Petrokimia Gresik dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berbuah manis.
Perusahaan plat merah itu memborong penghargaan di ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety & Health (ICC-OSH) 2025 yang digelar di Palembang.
Semua gugus inovasi yang dikirim berhasil meraih penghargaan, termasuk empat di antaranya yang menyabet predikat tertinggi “5Stars”.
Capaian ini menjadi bukti bahwa inovasi K3 Petrokimia Gresik mendapat pengakuan luas dari para stakeholder industri nasional.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menegaskan bahwa aspek K3 bukan sekadar kewajiban regulatif, melainkan bagian penting dari strategi perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Di tengah dunia mengalami tantangan krisis pangan, alhamdulillah negara kita tahun ini bisa surplus beras. Petrokimia Gresik turut berkontribusi melalui kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, yang salah satu aspek pendukungnya adalah penerapan K3 yang inovatif dan disiplin di semua lini perusahaan,” ujar Dwi Satriyo, Selasa (3/6/2025).
Dalam kompetisi ICC-OSH 2025, Petrokimia Gresik mengirimkan enam gugus inovasi. Empat di antaranya meraih predikat “5Stars”, yaitu: Gugus Inovasi Operasi (GIO) Carbon, Sistem Saran (SS) Protera, SS Eco dan Tim Glorious.
Sementara dua gugus lainnya mendapatkan predikat “4Stars”, yakni: GIO Eksis dan Tim E-Security Access.
Menurut Dwi Satriyo, keberhasilan ini mencerminkan budaya kerja yang kuat dalam menjadikan K3 sebagai fondasi operasional. Penerapan K3 yang optimal juga menjadi kunci dalam menjamin ketersediaan pupuk, baik subsidi maupun komersial.
“Ketika petani membutuhkan, pupuk tersebut sudah ada di kios. Ketersediaan pupuk ini juga akan berdampak pada kesejahteraan petani. Hal ini akan mustahil jika Petrokimia Gresik mengabaikan penerapan K3,” tambahnya.
Tak hanya terbatas pada lingkungan perusahaan, Petrokimia Gresik juga aktif melibatkan masyarakat sekitar dalam berbagai program K3. Termasuk saat pelaksanaan Bulan K3 Nasional beberapa waktu lalu, di mana kolaborasi dibangun untuk memperluas kesadaran pentingnya keselamatan kerja.
“Kesadaran K3 tidak hanya dibangun Petrokimia Gresik untuk karyawan, tetapi juga untuk masyarakat sekitar, sehingga penerapan K3 semakin optimal,” tutup Dwi Satriyo.
Sementara itu, ICC-OSH merupakan forum tahunan berskala nasional yang menjadi ajang bertemunya para profesional K3 dari berbagai sektor industri di Indonesia.
Tahun ini, ajang bergengsi tersebut diikuti oleh lebih dari 60 tim dari 49 perusahaan, yang saling mempresentasikan inovasi dan solusi dalam implementasi K3 di tempat kerja.
Ajang ini tidak hanya menjadi tempat berkompetisi, tetapi juga untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan menginspirasi satu sama lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif.
Keikutsertaan dan kemenangan Petrokimia Gresik di ICC-OSH 2025 sekaligus menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang unggul dalam hal inovasi dan kepedulian terhadap keselamatan kerja.