Pilu! Bayi Laki-laki di Kedamean Gresik, Hidup Tanpa Anus

GresikSatu | Nazril bayi berusia 2 bulan ini, harus hidup dengan kekurangan fisik. Anak pasangan dari Muchammad dan Linda Febriyanto warga Dusun Pilang, Desa Kedamean, kecamatan setempat, Gresik ini, harus hidup tanpa anus.

Saat ini, orang tua Nazril mengupayakan agar anaknya menjalani operasi. Pasalnya, hidup tanpa anus membuat bayi ini kesusahan untuk membuang kotoran di dalam perutnya. Sementara ini, pembuangan feses masih dikeluarkan melalui perut sang bayi, sembari menunggu pihak medis mengobservasi mencari lubang anus belakang.

Kondisi bayi Nazril sendiri, hidup dalam keluarga kekurangan. Tidak mudah bagi Linda Febriyanto sang ibu, untuk terus mengantarkan anaknya berobat. Dalam sekali perjalanan ke rumah sakit saja, dirinya harus merogoh kocek sebesar Rp 350 ribu sejali jalan.

Bagi dirinya, sebagai ibu rumah tangga dan suaminya yang hanya bekerja serabutan, uang itu sangatlah besar. Belum lagi, perjalanan menuju ke rumah sakit, kadang ditempuh dalam waktu satu minggu sebanyak tiga kali perjalanan.

Cerita pilu Nazril itu akhirnya mengundang keprihatinan dari Muspika Kedamean. Para pejabat kecamatan, dari Kapolsek Kedamean AKP Dante Anan Irawanto, Camat Kedamean Sukardi dan Kades Kedamean Abdul Mufid mengunjungi rumah Nazril.

Disana Muspika Kecamatan Kedamean disambut hangat oleh keluarga Muchammad dan Linda Febriyanto. Para Muspika ini rela merogoh saku pribadi untuk sedikit membantu meringankan ekonomi keluarga ini. Kapolsek dan Camat bahkan siap menfasilitasi yang akan dibutuhkan selama perjalanan operasi.

“Soal trasportasi ke rumah sakit, kami siap membantu dan mengantarkan Adek Nazril pulang pergi ke Rumah Sakit. Ini iktikad kami dalam membantu meringankan beban orang tuanya,” kata Kapolsek Kedamean AKP Dante Anan Irawanto, kepada Gresiksatu.com, pada Jum’at (8/7/2022).

Selain Kapolsek, Camat Kedamean Sukardi juga turut membantu menguruskan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pasalanya, meski selama ini hidup dalam serba kekurangan, keluarga bayi ini ternyata belum memiliki KIS. Padahal kartu ini sangat dibutuhkan untuk kelangsungan operasi kedepan.

“Kami juga sudah kordinasi dengan pihak Dinas Sosial Gresik, untuk membantu mengurus KIS agar dibantu menguruskan,” jelasnya.

Dijelaskan Sukardi, sebagai perwakilan pemerintah di kecamatan, pihaknya sudah hadir dalam membantu persoalan warganya. Pun menfasilitasi apa yang menjadi kebutuhannya. Termasuk menguruskan dokumen. Namun di luar itu, dia berharap kepada para dermawan yang ingin membantu dipersilahkan menghubungi keluarga bayi.

“Untuk perkembangan medisnya sendiri, saat ini masih diobservasi untuk mencari dan membuat lubang anus di belakang. Karena jelas tidak mudah, orang hidup dengan tanpa anus, ” katanya memungkasi. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres