GresikSatu | Pemerintah Kabupaten Gresik sedang gencar melakukan program ketahanan pangan di Pulau Bawean melalui pipanisasi pengairan dari Danau Kastoba.
Program ini diprakarsai oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di pulau tersebut, yang sebelumnya hanya bisa panen sekali setahun karena mengandalkan air hujan.
Dalam kunjungannya beberapa hari yang lalu, Bupati yang akrab disapa Gus Yani menekankan pentingnya intervensi pipanisasi untuk sektor pertanian di Pulau Bawean.
Setidaknya jika program ini berjalan, sekitar 4.000 hektar lahan sawah tadah hujan di pulau ini membutuhkan pengairan yang lebih baik agar bisa panen dua kali setahun.
“Pipanisasi Pulau Bawean memerlukan intervensi langsung bersama Kepala Satuan Angkatan Darat substansi TNI AD. Mereka akan masuk hutan untuk memasang pipa yang akan mengalirkan air ke 4.000 hektar sawah,” ujar Gus Yani, Kamis (1/8/2024).
Dengan adanya pipanisasi ini, diharapkan para petani di Pulau Bawean dapat menikmati panen padi dua kali dalam setahun, yang akan meningkatkan kesejahteraan mereka dan mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut.
“Warga di Pulau Bawean Gresik bisa menggarap sawah dengan tenang, dengan kepastian dua kali panen dalam setahun,” tambahnya.
Dandim Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, menjelaskan bahwa program pipanisasi ini akan memanfaatkan air dari Danau Kastoba di Desa Peromaan, Kecamatan Tambak.
Rute pemasangan pipa akan dimulai dari Danau Kastoba menuju Desa Balikterus, melewati Dusun Gandaria, dan Desa Kebontelukdalam.
“Dengan pemasangan pipanisasi tersebut, diharapkan bisa mengairi area persawahan seluas 20 hektar di Dusun Gandaria, Desa Balikterus, dan 80 hektar di Dusun Telukdalam, Desa Kebontelukdalam,” jelas Letkol Ahmad Saleh.
Di Kecamatan Tambak, terdapat empat titik pengambilan air dari Danau Kastoba yang akan dialirkan ke tujuh desa menggunakan tujuh unit pompa air.
Desa-desa yang akan mendapatkan manfaat dari program ini antara lain Desa Paromaan, Desa Grejeg, Desa Tanjungori, Desa Tambak, Desa Pekalongan, Desa Sukalela, dan Desa Klumpanggubuk.
Program pipanisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberikan kepastian penghasilan bagi petani di Pulau Bawean, sehingga mereka bisa hidup lebih sejahtera.