GresikSatu | Selain ditemukan ratusan juta uang palsu, Polres Gresik juga mengamankan 34 kantong darah di rumah kontrakan dukun MY (43). Darah berlogo Palang Merah Indonesia (PMI) diduga untuk mengelabuhi korban yang ingin uangnya digandakan.
Belakangan diketahui, PMI Gresik membantah jika darah-darah manusia itu didapatkan dari instansinya. PMI Gresik tak pernah menjual belikan kepada pelaku. Kemungkinan darah itu didapatkan dari luar Gresik.
“Kami sudah menerima konfirmasi dari Polres Gresik. Kantong darah tersebut, bukan dari PMI Gresik, tapi dari luar daerah Gresik,” kata Ketua PMI Gresik Ahmad Nadlir, Kamis (12/1/2023).
Belum jelas darah-darah manusia itu, dimanfaatkan untuk apa. Namun dugaan polisi, dukun MY menggunakan darah untuk makanan jenglot. Modus ini, digunakan untuk mengelabuhi korban agar mau menyerahkan uang kepada pelaku.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Gresik berhasil membongkar pratik dukun palsu yang mengaku bisa menggandakan uang. Korban dari dukun palsu ini dikabarkan berjumlah puluahan orang. Bahkan seorang korban sampai merugi hingga Rp 500 juta.
Praktik dukun pengganda uang terendus saat seorang korban melaporkan kepada polisi. Saat itu juga, polisi melakukan penggerebekan di rumah kontrakan pelaku di Perumahan Grand Verona Regency Bunder, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Selasa (10/1/2023) kemarin.
Di sana polisi menemukan beberapa barang bukti yang mengarah pada penggandaan uang. Yakni, uang palsu pecahan seratus ribuan, jenglot, sesajen dan 34 kantong darah manusia berlogo PMI. Semua barang bukti telah diamankan oleh polisi. (faiz/aam)