PT PEB Kembali Produksi Minyak di Lapangan Camar: Lifting Perdana Capai 95.000 Barel

GresikSatu | Setelah vakum selama tiga tahun, PT Prima Energi Bawean (PEB) berhasil kembali memproduksi minyak mentah di Lapangan Camar, Wilayah Kerja Bawean Gresik, yang terletak di perairan utara Laut Jawa Timur.

Prosesi lifting perdana dilakukan pada Desember 2024 dengan total minyak mentah mencapai 95.000 barel.

Sebagai operator tunggal, PEB kembali mengoperasikan Lapangan Camar sejak Februari 2024, setelah memperoleh kontrak PSC Cost Recovery melalui mekanisme Direct Offer Tender Migas yang efektif sejak 15 Desember 2022.

Dalam kurun waktu satu tahun, perusahaan ini berhasil memenuhi komitmen untuk memulai produksi kembali di lapangan tersebut.

Minyak mentah yang dilifting berasal dari dua sumur aktif, yaitu CM-1 dan CS-2, yang terhubung dengan Central Processing Platform (CPP) Lapangan Camar.

Minyak ini kemudian disimpan sementara di Temporary Storage Tanker (TST) Fastron sebelum diangkut menggunakan tanker Maersk Cayman.

Baca juga:  Perumda Giri Tirta Gresik Umumkan Kenaikan Tarif Air Mulai Juni 2024

CEO PT Prima Energi Bawean Pieters Utomo, menyatakan bahwa prosesi lifting ini, merupakan bagian dari pencapaian strategis PEB dalam mendukung industri hulu migas nasional dan memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan negara di akhir tahun 2024. 

“PEB akan terus bersinergi dengan semua pihak untuk memastikan kelancaran operasional serta memaksimalkan potensi yang ada di Lapangan Camar dan Wilayah Kerja Bawean,” jelasnya. 

Rencana Pengembangan Produksi

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, PEB telah memulai pengeboran dua sumur pengembangan baru, yaitu CW-1 dan CW-2, di Monopod Platform A (MPA).

Selain itu, perusahaan juga melakukan reaktivasi sumur lama seperti CM-6, serta penggelaran pipa sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan MPA dengan CPP.

Produksi awal Lapangan Camar sekitar 400 barel minyak per hari (BOPD) ditargetkan meningkat secara signifikan menjadi 2.200 BOPD pada 2025.

Tambahan cadangan minyak sebesar 1,6 juta barel minyak (MMstb) juga diharapkan melalui reaktivasi dan eksplorasi lebih lanjut.

Baca juga:  Gandeng Semen Gresik, MUI Beri Pendampingan Sertifikasi Produk Halal ke UMKM

Komitmen terhadap Keberlanjutan

Sementara itu Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan PEB dalam melaksanakan lifting perdana.

“Kami terus mendorong PEB untuk meningkatkan produksi dan mengeksplorasi potensi migas di Lapangan Camar, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional,” ungkapnya.

Dengan reaktivasi ini, Lapangan Camar kembali menjadi salah satu lapangan minyak strategis di Indonesia. Sejak pertama kali berproduksi pada 1991, lapangan ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap industri migas nasional, dengan produksi puncak mencapai 10.000 BOPD.

Diketahui, PEB berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak demi memastikan kelancaran operasional dan memaksimalkan potensi migas yang ada.

Langkah ini diharapkan dapat memperpanjang umur lapangan serta memperkuat posisi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler