GresikSatu | Rencana pengembangan layanan Puskesmas Karangandong, Kecamatan Driyorejo, menjadi puskesmas rawat inap mulai mendapat perhatian serius dari kalangan legislatif.
Komisi IV DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Jumat (4/7/2025), untuk meninjau langsung kesiapan fasilitas dan sumber daya pendukung yang ada.
Sidak ini dilakukan sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPRD dalam memastikan pelayanan kesehatan primer di wilayah padat penduduk berjalan optimal.
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muchamad Zaifudin, mengatakan kunjungan itu fokus pada pemeriksaan infrastruktur, kesiapan tenaga medis, serta alur pelayanan yang tersedia di Puskesmas Karangandong.
“Kami ingin memastikan bahwa rencana pengembangan menjadi rawat inap bukan hanya siap dari sisi bangunan, tetapi juga dari sisi SDM, ruang perawatan, serta prosedur penanganan pasien,” ujar Zaifudin usai sidak.
Zaifudin mengungkapkan, Puskesmas Karangandong nantinya akan memiliki layanan rawat inap dengan kapasitas awal empat tempat tidur.
Harapannya, hal ini bisa menjadi solusi dalam menekan angka rujukan ke rumah sakit, terutama untuk kasus-kasus yang masih bisa ditangani di tingkat dasar.
Namun, ia menyoroti beberapa catatan penting yang perlu segera dibenahi, salah satunya adalah persoalan keterbatasan lahan parkir.
Menurutnya, keberadaan area parkir yang memadai menjadi syarat mutlak ketika status puskesmas naik menjadi rawat inap.
“Terkait parkir, kami minta ada koordinasi dengan pihak desa. Kalau perlu, gunakan tanah kas desa dengan mekanisme pinjam pakai, supaya tidak menimbulkan masalah ke depannya,” jelasnya.
Masukan senada juga disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Noto Utomo. Ia menyebut pentingnya perencanaan teknis yang terintegrasi, mulai dari legalitas lahan, desain bangunan bertingkat, hingga kelengkapan sarana pendukung lain.
“Kalau sudah jadi rawat inap, tentu mobilitas masyarakat dan pasien akan meningkat. Maka perlu disiapkan dengan matang dari sekarang, baik ruang pelayanan, aksesibilitas, hingga perizinan lahan,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah mempercepat proses pengurusan perizinan dan pembangunan fisik. Dengan begitu, masyarakat Driyorejo bisa segera menikmati layanan kesehatan yang lebih baik, tanpa harus menempuh jarak jauh ke rumah sakit.
“Kami sangat mendukung pengembangan ini, tapi jangan sampai terburu-buru tanpa persiapan. Lebih baik matang di awal agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang,” tandas Noto.