GresikSatu | Prestasi membanggakan kembali ditorehkan tim IBCA MMA Gresik di kancah nasional. Bertarung di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) IBCA MMA yang berlangsung pada 16–17 Mei 2025 di Lagoon Avenue Mall, Sungkono, Surabaya, tim asal Kota Santri ini sukses menyabet total 16 medali.
Raihan medali tersebut terdiri dari 7 emas, 8 perak, dan 1 perunggu. Sebuah hasil yang tidak hanya membanggakan daerah, tetapi juga mempertegas eksistensi atlet MMA Gresik di tingkat nasional.
Ketua IBCA MMA Gresik, Tito Kadar Isman, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap perjuangan para atlet muda yang tampil maksimal di bawah tekanan kompetisi antar provinsi yang ketat.
“Prestasi ini bukan hanya membanggakan, tapi juga menunjukkan bahwa atlet-atlet Gresik memiliki kualitas untuk bersaing di level nasional bahkan internasional,” ujar Tito saat ditemui, Minggu (18/5/2025).
Menurutnya, capaian luar biasa ini adalah hasil dari latihan keras, disiplin tinggi, dan semangat juang tanpa henti yang ditanamkan dalam setiap sesi latihan.
Rincian Peraih Medali
Dalam ajang Kejurnas tersebut, seluruh atlet yang diturunkan IBCA MMA Gresik berhasil membawa pulang medali. Para penyumbang medali emas antara lain Zahra, Rahma, Lucky, Malik, Rensa, Galih, dan Firman.
Sementara peraih medali perak adalah Rigel, Aris, Agna, Bintang, Rahmat, Alvi, Edgar, dan Fadhil. Tambahan satu medali perunggu dipersembahkan oleh Viery dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).
“Ini pencapaian yang luar biasa. Dari 16 atlet yang kita kirim, semuanya berhasil membawa pulang medali. Ini menunjukkan konsistensi dan kualitas teknik mereka yang semakin matang,” tambah Tito.
Target Realistis di Porprov Jatim 2025
Dengan modal performa gemilang di Kejurnas, tim IBCA MMA Gresik kini mengalihkan fokusnya ke ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Tito menyebut pihaknya telah menetapkan target realistis, yaitu meraih 3 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.
“Kami sudah menyusun strategi dan peta kekuatan lawan. Mental dan fisik para atlet terus kita poles agar siap menghadapi atmosfer kompetisi yang berbeda di Porprov nanti,” jelasnya.
Lebih dari sekadar berburu medali, Tito menekankan pentingnya pembinaan karakter dan sportivitas dalam dunia beladiri. Ia berharap para atlet MMA Gresik dapat menjadi panutan generasi muda, bukan hanya dari sisi prestasi, tetapi juga dalam hal etika dan kedisiplinan.
“Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih besar,” pungkasnya penuh semangat.