GresikSatu | Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan seekor kucing dijadikan makanan untuk ular peliharaan.
Aksi kejam tersebut diduga dilakukan seorang warga di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Video berdurasi 58 detik itu pertama kali diunggah akun Instagram @rumahsinggahclow, sebuah yayasan penyelamat dan pecinta kucing.
Dalam video tersebut tampak seekor kucing mati tergeletak di atas tubuh ular jenis Sanca Bodo berwarna putih dengan corak kuning.
Sang perekam yang juga pemilik ular terdengar tertawa sambil menyebut bahwa makanannya “mahal dan mewah”.
“Gak mewah kek opo iki ulo ku. Ulo paling istimewa satu-satunya,” kata pria dalam video dengan logat Jawa, seperti dikutip GresikSatu.com, pada Jumat (23/5/2025).
Tak hanya itu, pelaku juga terdengar menyebut bahwa kucing tersebut hanya dililit hingga mati namun belum dimakan.
Ia bahkan sempat mengelus bulu kucing yang sudah tak bernyawa, lalu memukul kepalanya sambil merekam seluruh kejadian.
“Dililit tok, gak dipangan, kurang ajar. Mahal mangane, keplak sek,” ucapnya sambil tertawa.
Aksi biadab itu sontak menuai kemarahan dari para pecinta hewan. Video tersebut telah dilihat ratusan ribu kali dan mendapatkan ribuan komentar dari warganet yang mengecam tindakan pelaku.
Pendiri Yayasan Rumah Singgah Clow, Bimbim, mengatakan video tersebut awalnya dikirim oleh salah satu pecinta kucing di Gresik. Setelah ditelusuri, pelaku diketahui tinggal di kawasan Driyorejo.
“Itu kita dapat kiriman dari pecinta kucing di Kabupaten Gresik,” kata Bimbim, Jumat (23/5/2025).
Bimbim menjelaskan bahwa video itu semula dibagikan terduga pelaku melalui status WhatsApp. Setelah viral, pihaknya segera mengunggah ulang video tersebut untuk mendorong penindakan hukum.
“Ularnya itu peliharaan. Padahal masih banyak makanan lain yang lebih layak, seperti tikus atau ayam. Tapi ini malah sengaja dikasih kucing hidup lalu dililit sampai mati. Itu sangat menyakiti kami sebagai cat lover,” tegasnya.
Yayasan Rumah Singgah Clow pun segera melaporkan tindakan tersebut ke Polres Gresik.
“Sudah kami laporkan ke Kapolres Gresik dan mendapat respon cepat. Kami berharap pelaku segera ditindak agar tidak ada lagi penyiksaan hewan demi konten,” ujarnya.
Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mehenu, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
“Kita dapat aduan, sudah kita tangani dan masih penyelidikan,” kata Kapolres singkat.