GresikSatu | Surabaya dikenal sebagai kota yang penuh warna dan kaya akan budaya kuliner. Salah satu kuliner khas yang layak diangkat adalah Sate Karak.
Meski namanya mengandung kata “sate”, hidangan ini sebenarnya tidak menyajikan potongan daging seperti umumnya.
Justru, keunikan Sate Karak terletak pada bahan utamanya: karak (kerupuk nasi kering), ketupat, dan taburan kacang gurih yang menggoda.
Asal Usul Nama “Sate Karak”
Kuliner ini diyakini berasal dari masyarakat pesisir Jawa Timur, terutama kalangan santri atau komunitas pesantren.
Nama “karak” mengacu pada kerupuk dari nasi yang dikeringkan dan digoreng, sedangkan “sate” diambil dari penyajian tusukannya yang menyerupai sate pada umumnya.
Sate Karak dulunya adalah sajian rakyat kecil yang memanfaatkan bahan sisa seperti nasi menjadi karak, lalu dikreasikan kembali menjadi makanan yang lezat dan mengenyangkan.
Bahan Utama dan Komposisi Sate Karak
Sate Karak terdiri dari:
- Karak: Kerupuk nasi kering, digoreng hingga renyah
- Ketupat: Nasi yang dibungkus daun janur dan dikukus
- Kacang tumbuk: Campuran kacang tanah, gula, dan sedikit garam
- Serundeng: Kelapa parut sangrai yang menambah aroma gurih
Cara Penyajian yang Sederhana namun Ikonik
Sate Karak disajikan dengan potongan ketupat ditusuk seperti sate, ditaburi kacang, lalu disertai remasan karak sebagai pendamping renyah. Tak jarang ditambahkan cabai rawit utuh atau sambal khas pedagang kaki lima di Surabaya.
Rasa yang Ditawarkan: Perpaduan Gurih, Manis, dan Renyah
Ketupat yang empuk berpadu dengan kacang gurih dan serundeng menciptakan rasa manis dan gurih yang pas di lidah. Karak memberikan kontras tekstur yang membuat tiap suapan menjadi pengalaman unik.
Keunikan yang Tidak Dimiliki Sate Lainnya
1. Tanpa Daging, Namun Tetap Nikmat
Ini yang membuat Sate Karak unik: tidak ada bahan hewani di dalamnya, cocok untuk vegetarian atau mereka yang ingin camilan ringan tanpa daging.
2. Murah dan Mengenyangkan
Satu porsi Sate Karak biasanya dijual dengan harga sangat terjangkau, antara Rp3.000 – Rp7.000 saja.
3. Nostalgia Masa Kecil
Bagi banyak warga Surabaya, Sate Karak membawa kenangan masa kecil, ketika jajan di sekolah atau menunggu lewatnya pedagang keliling di sore hari.
Dimana Bisa Menemukan Sate Karak di Surabaya?
- Kawasan Ampel dan sekitarnya
- Pasar-pasar tradisional seperti Pasar Pabean dan Pasar Turi
- Warung kaki lima dekat Masjid Agung atau Terminal Joyoboyo
Kapan Waktu Terbaik Menikmati Sate Karak?
Sore hingga malam hari adalah waktu paling umum untuk menemukan pedagang Sate Karak keliling. Namun kini, beberapa kafe dan tempat makan tradisional juga menyajikannya sebagai menu nostalgia.
Tips Menikmati Sate Karak agar Lebih Nikmat
- Nikmati saat masih segar agar karak tetap renyah
- Tambahkan cabai rawit jika suka pedas
- Padukan dengan es teh atau wedang jahe untuk menambah cita rasa tradisional
Sate Karak Surabaya bukan sekadar jajanan pinggir jalan. Ia adalah saksi sejarah kuliner rakyat yang mampu bertahan di tengah gempuran tren makanan modern.
Perpaduan ketupat, kacang, dan kerupuk nasi menjadi bentuk sederhana dari cita rasa khas yang menggugah selera.
Rasanya ringan, murah, tetapi kaya kenangan. Jika Anda sedang berada di Surabaya, jangan lewatkan mencicipi sate unik satu ini!