GresikSatu | Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Gresik (Mugres) Gresik, memadati halaman sekolah. Para siswa membawa aneka olahan susu yang dibawa dari rumah.
Sekitar pukul 07.00 WIB, siswa yang terdiri dari kelas I sampai kelas VI ini, duduk secara bersila sambil meletakkan barang bawaan olahan susu itu.
Ada banyak aneka olahan susu yang dibuat. Mulai dari minuman susu, puding, yogurt, puding, dan keju. Semuanya kompak membawa olahan susu yang sudah menjadi program setiap hari Jum’at itu.
Nurindah Zamania, selaku Kaur Kesiswaan memimpin kegiatan seraya apel pagi. Kegiatan itu, dinamai Happy Friday. Kegiatan yang dilakukan sebelum siswa mulai jam pembelajaran.
“Ini sudah memasuki Jum’at kedua, yakni tema menu sehat dari olahan susu. Mulai susu berasal dari hewan maupun tumbuhan,”ucapnya seraya memberikan semangat pagi kepada ratusan siswa, Senin (16/9/2024).
Ada sekitar 70 siswa yang turut mengikuti kegiatan yang sudah berjalan sejak masa Pandemi Covid-19, tahun 2020 lalu. Dengan pembagian tema yang berbeda-beda setiap bulan di hari Jum’at.
“Bulan lalu menu sehat, para siswa bawa telur, sebelumnya juga membawa makanan khas Gresik. Seperti nasi krawu, sego Roomo, dan lainnya,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, sebelum dilakukan makan bersama dengan menu yang dibawa masing-masing siswa. Nurindah memberikan wawasan dan edukasi tentang manfaat dari olahan susu. Termasuk kandungan kalsium yang ada dalam susu, yang bisa meningkatkan gizi para siswa.
“Hingga nantinya para siswa makan bersama di Halaman, dengan saling berbagi dari apa yang dibawa oleh siswa kepada siswa lainnya. Hal ini, menanamkam jiwa berbagi kepada siswa sejak dini, serta , tentu juga pentingnya meningkatkan gizi anak,” tuturnya.
Dari beberapa makanan dan minuman olahan susu yang dibawa oleh siswa, ada yang dibuatkan sendiri oleh wali murid, juga ada yang beli.
Kepala SD Mugres Kampus A Luluk Subaidah, menjelaskan kegiatan menu sehat di happy Friday ini, bagian dari edukasi ke anak-anak. Mengingat di era yang serba cepat dan instan ini, banyak sekali makanan siap saji yang harus diperhatikan kadar kandungan gizinya.
“Kalau sekarang kan kita bisa dengan mudahnya mendapat steak, jajanan, atau fast food dengan sangat mudah,”ucapnya.
“Nah ini kita cari, memberikan edukasi ke para siswa tentang jajanan sehat. Jadi, apasih jajanan sehat itu? jajanan yang bebas dari lima P ( pengawet, pewarna, pemanis, penyedap, dan pengenyal). Lebih spesifiknya lagi, adalah edukasi tentang kandungan gizi setiap makanan atau minuman,” ujarnya.
Seperti pada tema ini, menu sehat olahan susu. Tentu ini sangat berkesinambungan dengan masa pertumbuhan anak yang ada dalam susu. Kaya akan kalsium dan protein.
Luluk pun menjabarkan, bagaimana ada siswa yang tidak suka susu ? Alternatifnya ada olahan susu seperti kegiatan ini. Jadi, anak-anak tetap mendapatkan manfaat susu tapi dalam bentuk yang lain, dalam bentuk yang mereka sukai.
“Ada puding, ada susu keju, bisa dimasukin ke burger, jasuke, dan lain-lain. Selain memberikan edukasi kepada siswa, juga mengedukasi ke orang tuanya,” lanjutnya.
Sehingga nantinya, dari kegiatan ini, para orang tua juga mengenal tentang olahan yang dibuat dari pembelajaran kegiatan ini.
“Ini (puding) olahan apa ya? Oh olahannya seperti ini. Jadi, kita kerja sama sama orang tuanya, yang sebelumnya telah mengetahui informasi menu sehat dari sekolah. Hingga hal serupa, tidak berhenti di sekolah tapi juga dilakukan di rumah,”paparnya.
“Sekarang banyak ditemui kasus penyakit pada anak-anak. Kegiatan ini salah satu cara mencegah dan membangun generasi sehat,” pesannya.
Pihaknya pun menenangkan, bahwa kegiatan Happy Friday ini, memang benar-benar dilakukan secara rutin, kontinyu dan terus menerus. Dengan tema yang berbeda-beda setiap hari Jum’at.
“Kegiatan Jumat pertama kelana kota, kedua menu sehat, ketiga, guru tamu, ke empat, bisnis day, dan kelima jumat kreatif, begitu seterusnya. Ini adalah program yang menunjang kegiatan ekstrakulikuler, intrakulikuler atau istilahnya kokukikuler. Jadi, masuk dalam jam pelajaran,” paparnya.
“Kita ingin, semua program yang baik ekstrakulikuler, maupun intrakurikuler, benar-benar program yang sangat berdampak pada anak-anak. Serta menyukseskan visi dari SD Mugres, termasuk bagaimana membentuk profil pelajar Pancasila di kurikulum merdeka,” tambahnya memungkasi.