Sedekah Bumi, Cara Warga Dusun Ngemplak Benjeng Gresik Hormati Leluhur

GresikSatu | Warga Dusun Ngemplak, Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Gresik gelar tradisi Tegal Deso atau Sedekah Bumi, pada Minggu (09/10/2022) kemarin. Tradisi setahun sekali diperingati dan melibatkan warga seluruh dusun ini, sudah ada sejak lama dan terus dilestarikan sampai sekarang.

Momentum perayaan sedekah bumi pada tahun ini terasa istimewa karena kebetulan bebarengan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, dalam perayaan ini, setiap RT membawa replika dengan hiasan sangat megah.

Antara lain, replika kuda dan barong. Simbol ini menjadi maksud dari kondisi alam yangterus berubah dan manusia cepat beradaptasi. Selain itu dalam pawai budaya juga di iringi oleh Dram Band oleh Ibu-ibu PKK Desa Munggugebang. Semuanya kompak meramaikan event ini. 

“Selain nguri-nguri tradisi yang ada sejak nenek moyang dahulu. Sedekah bumi ini kami tujukan untuk keselamatan seluruh warga desa kami,” ucap Agus Ketua RT 11 Dusun Ngemplak, Rabu (12/10/2022). 

Agus menjelaskan, tradisi sedekah bumi ini merupakan tradisi ‘nylameti’ desa selama satu tahun. Oleh karena itu biaya yang timbul dari pelaksanaan acara ini hasil urunan seluruh warga dusun. Setiap kepala keluarga dikenai dana sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

“Termasuk juga untuk tanggapan kesenian tradisional. Semua dianggarkan dari swadaya masyarakat. Khusus untuk selametan warga membawa nasi beserta lauk pauknya untuk didoakan bersama,” terangnya.

Salah satu warga Arifin mengatakan, tradisi sedekah bumi merupakan warisan para leluhur, para warga menerima dan menjalankan dengan suka hati. Sebagai wujud kerukunan bersama. Pada pagi hari menjelang Duhur para warga mengumpulkan Abeng atau nasi selamatan yang dibawa dari rumah masing-masing seterusnya dikumpulkan. 

Setelah berkumpul jadi satu nasi beserta lauk pauknya itu didoakan bersama yang dipimpin oleh sesepuh yang diamini oleh seluruh warga dusun yang hadir. Seusai berdoa nasi para warga makan bersama atau dikepung bersama-sama dalam satu tempat sehingga kelihatan rukun dan bersama-sama.

“Ambengan yang berupa nasi dan lauk pauknya itu setelah didoakan oleh sesepuh dusun kemudian dikepung bersama-sama. Itulah wujud dari sedekah bumi yang menunjukkan kerukunan antar warga desa yang tidak bisa dilupakan begitu saja,” ucapnya. (faiz/aam)

Reporter:
Tim Gresik Satu
Editor:
Tim Gresik Satu
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres