GresikSatu | Sekolah Rakyat (SR) Gresik akan resmi beroperasi bulan ini. Setelah melalui proses seleksi ketat dari ribuan calon siswa, kini sebanyak 78 anak dipastikan lolos.
Para siswa yang berhasil lolos seleksi, saat ini tengah menjalani proses pengukuran seragam. Seleksi dilakukan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Gresik melalui tahapan verifikasi dan validasi lapangan.
Dari total 1.000 sasaran awal yang merupakan siswa dari keluarga prasejahtera desil 1 dan 2, disaring menjadi 98 siswa prioritas. Selanjutnya, dilakukan tes wawancara hingga akhirnya tersisa 78 siswa yang dinyatakan lolos masuk SR.
“Dari 98 siswa itu sudah kami lakukan tes wawancara, hingga menyisakan 78 siswa,” ujar Kepala Dinsos Gresik dr Ummi Khoiroh, Rabu (4/6/2025).
Dokter lulusan Universitas Airlangga itu menyebut, masih ada sebagian kecil siswa yang mengundurkan diri karena merasa berat tinggal jauh dari orang tua.
Seperti diketahui, Sekolah Rakyat menggunakan sistem asrama. Anak-anak hanya dapat dijenguk saat akhir pekan atau hari libur tertentu.
“Kalau dari sisi orang tua semua setuju, karena ini sekolah gratis. Tapi ada anak yang belum siap berpisah dengan keluarga,” imbuhnya.
Saat ini, tahapan seleksi sudah memasuki proses pengukuran seragam sekolah bagi 78 siswa tersebut. Namun, masih ada dua tahapan penting yang harus mereka lalui sebelum resmi masuk asrama, yaitu tes kesehatan dan tes psikologi.
Proses seleksi dinilai sangat ketat dan terukur. Petugas Dinsos turun langsung ke rumah calon siswa untuk memastikan kondisi sosial ekonomi mereka. Setiap kecamatan juga diberikan kuota, agar penyebaran siswa lebih merata.
Sebelumnya, Sekolah Rakyat dirancang hanya untuk dua rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas 50 siswa. Namun jumlah rombel ditambah menjadi tiga rombel, sehingga mampu menampung 75 siswa.
Sementara itu, untuk operasional awal, kegiatan belajar akan dilaksanakan di SMPN 30 Gresik. Lokasi ini hanya bersifat sementara. Sekolah Rakyat Gresik akan dipindahkan ke gedung baru di Desa Raci Tengah, Kecamatan Sidayu, yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
“Kalau rehab SMPN 30 sedang berjalan. Sementara pembangunan gedung baru di Raci Tengah ditarget selesai sebelum tahun ajaran 2026 mendatang,” pungkas dr Ummi.