Selamat Datang di Pembelajaran Mendalam

Oleh: PRIYANDONO,

Pembelajaran Mendalam (PM) bukanlah kurikulum baru. Kurikulum yang akan berlaku pada tahun pelajaran ke depan tetap Kurikulum Merdeka. Mengapa dihadirkan Pembelajaran Mendalam? Setidak ada 4 faktor yang menjadi alasan diterapkannya pembelajaran mendalam. Pertama, perubahan masa depan yang sulit diprediksi. Ini disebabkan karena perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang sangat cepat. Tersebab itu diperlukan pembelajaran mendalam agar murid memiliki keterampilan membuka asa yang tersembunyi pada lipatan-lipatan waktu ke depan.

Kedua kompleksitas permasalahan pendidikan (literasi, numerasi, HOTs, dan ketimpangan mutu pendidikan. Peringkat literasindan numerasi Indonesia terbaru (2024) memang mengalami peningkatan utamanya murid Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Akan tetapi secara keseluruhan masih tergolong rendah sehingga perlu peningkatan agar dapat bersaing di era global.

Selain itu kesenjangan mutu pendidikannjuga masih tampak menganga. Utamanya kesenjangan digital yang sangat terasa di daerah Tertinggal Terdepan Terdepan (3T). Tentu ini akan berdampak pada terhambatnya proses belajar mengajar. Belum lagi ditambah kebijakan anggaran yang belum.optimal meskipun sudah disiapkan dananya.

Ketiga, bonus demografi 2035 dan visi Indonesia Emas 2045. Kompleksitas permasalahan pendidikan itu kalau tidak diurai mulai sekarang, dikhawatirkan kesempatan menikmati bonus demografi itu bisa tertunda.

Baca juga:  Merancang Diklat Membaca 

Keempat, kompetensi masa depan. Saat ini kita berada di era revolusi industri 4.0. kita sekarang berada di era transformasi digital yang ditandai dengan maraknya pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), otomatisasi serta konektivitas yang semakin luas. Terkait hal ini, maka diperlukan kemampuan berpikir kritis, literasi digital, kemampuan beradaptasi, berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif

Lantas apa PM itu? Pembelajaran Mendalam adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memuliakan. Memuliakan siapa? Ya tentu memuliakan peserta didik. Pendekatan ini menekankan pada penciptaan suasana dan proses yang berkesadaran, bermakna dan menggembirakan. Ini adalah istilah yang kerap kita dengar di awal awal dulu: Mindful, Meaningful, dan Joyful. Lalu bagaimana implementasinya dalam Pembelajaran Mendalam.

Dalam sebuah model pembelajaran, pendekatan akan menentukan sebuah strategi, metode, teknik bahkan taktik yang dilakukan dalam satu pembelajaran.

Strategi adalah rencana umum untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Metode adalah cara atau pendekatan operasional yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Sementara, teknik adalah tindakan spesifik dalam sebuah metode. Yang paling kecil adalah taktik, yakni tindakan mikro atau improvisasi guru yang mendukung situasi belajar.

Baca juga:  Belajar dari Peristiwa Rengasdengklok

Nah, sekarang apa contoh strategi yang mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam? Salah satu yang utama adalah Contekstual Teaching and Learning (CTL). Strategi ini sangat penting tersebab strategi ini mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan konteks sosiologis sehari hari yang dihadapi murid.

Metode yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Mendalam adalah semua metode yang memberikan ruang peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghargai sebuah permasalahan. Misalnya, diskusi, tanyajawab, penugasan, demonstrasi, eksperimen, simulasi, study tour, dan resitasi.

Adapun taktik yang dapat digunakan kalau kita menggunakan CTL diantaranya: Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL); Belajar Berbasis Masalah (PBL); Belajar Berbasis Pengalaman (Eksperiental  Learning), Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), Penilaian Otentik (Authentic Assessment), dan Penggunaan Sumber Belajar yang Otentik dan Relevan.

Penulis adalah : Pegiat Pendidikan, Tinggal di Menganti, Gresik

 

Reporter:
Tim Gresik Satu
Editor:
Tim Gresik Satu
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler