GresikSatu | Setelah hampir setahun tinggal menumpang di rumah kerabat, Rumadi (42), warga Dusun Bangkalan, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, akhirnya bisa bernafas lega.
Rumah barunya yang dibangun pemerintah dengan konsep tahan gempa kini resmi diserahterimakan oleh Wakil Bupati Gresik, dr Asluchul Alif, Selasa (22/4/2025).
Rumadi merupakan salah satu dari 109 warga Bawean yang rumahnya mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Bawean pada Maret 2024 lalu.
Kini, rumah berukuran 36 meter persegi itu kembali berdiri kokoh berkat bantuan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Alhamdulillah senang banget. Setelah setahun numpang di rumah saudara, akhirnya bisa tinggal di rumah sendiri lagi. Semoga tidak ada gempa lagi, dan saya bisa kembali bekerja seperti biasa,” ungkap Rumadi dengan mata berbinar.
Perlu diketahui, rumah tersebut dibangun oleh PT Guriang Manggung Padjadjaran, aplikator asal Cianjur, dengan nilai bantuan sebesar Rp 60 juta.
Direktur Operasional perusahaan, Rio Marcelino menyampaikan bahwa rumah-rumah yang dibangun telah melalui uji ketahanan gempa oleh Puskim Kementerian PUPR.
“Rumah ini sudah diuji di laboratorium dan tahan terhadap gempa hingga 8 Magnitudo. Kami bangun dengan standar tinggi untuk memastikan keselamatan penghuni ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, penyerahan kunci rumah dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Gresik, dr Asluchul Alif. Dalam kunjungan itu, ia juga meninjau langsung kondisi rumah bantuan yang telah rampung dibangun di wilayah terdampak.
“Bantuan ini merupakan bentuk hadirnya negara dalam merespons bencana. Rumah ini menjadi salah satu dari 109 unit yang rusak berat akibat gempa. Targetnya seluruh rumah selesai dibangun akhir April 2025,” ujar Wabup.
Dokter Alif menegaskan bahwa desain rumah yang dibangun telah memenuhi standar tahan gempa dan diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi para korban bencana.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Kalaksa BPBD Sukardi, Asisten I Pemkab Gresik, Kepala Dinas PMD Abu Hassan, serta Wakil Ketua DPRD Gresik Lutfi Dawam dan jajaran AKD Kecamatan Sangkapura.
Kepala Pelaksana BPBD Gresik, Sukardi menambahkan bahwa selain bantuan rumah untuk kategori rusak berat, pemerintah juga menyalurkan bantuan tunai bagi rumah kategori rusak ringan dan sedang.
“Untuk rusak ringan bantuannya Rp 15 juta, sedang Rp 30 juta, dan berat Rp 60 juta. Untuk rusak berat, warga bisa memilih bangun sendiri atau lewat aplikator,” terangnya.
Dari 109 rumah rusak berat, sebanyak 67 rumah dibangun oleh aplikator dan sisanya oleh warga secara mandiri.