SIG Hadirkan Solusi Bahan Bangunan Rendah Karbon untuk Konstruksi Berkelanjutan

GresikSatu | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menghadirkan solusi bahan bangunan rendah karbon.

Inovasi ini bertujuan untuk mendukung konstruksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya Pemerintah menciptakan ekonomi berkelanjutan dan mengurangi laju perubahan iklim.

Pada sesi talk show Green Economy Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta Convention Center pada Kamis (4/7/2024), Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menegaskan bahwa SIG sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia terus berinovasi untuk menciptakan solusi bahan bangunan ramah lingkungan.

“Langkah ini bertujuan untuk mendukung pembangunan rendah karbon dan membantu Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2050. Upaya ini tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG,” katanya dalam rilis yang diterima, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, SIG menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam kegiatan produksinya dengan menggunakan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

Baca juga:  Profitabilitas SIG Naik 4,5 Persen, Meski Ditekan Beban Biaya Produksi yang Semakin Tinggi

“Ini memungkinkan SIG untuk memulihkan energi atau mineral dari limbah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi alternatif pengganti sumber daya alam yang digunakan dalam produksi semen. Proses ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas produk dan kepatuhan lingkungan,” jelasnya.

Selain penggunaan bahan bakar alternatif, SIG juga mendukung proses produksinya dengan digitalisasi pabrik melalui penerapan machine learning, big data, dan artificial intelligence.

Teknologi ini digunakan untuk mengoptimalkan kegiatan produksi guna mencapai efisiensi energi dan meningkatkan produktivitas.

SIG juga melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk dengan emisi lebih rendah namun tetap berkualitas, yang disebut green cement,” bebernya.

Untuk mempercepat penurunan emisi karbon, SIG juga mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).

Pada tahun 2023, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif di seluruh pabrik SIG meningkat hingga mencapai 1,65 juta ton.

Baca juga:  SIG Berangkatkan 990 Pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur

SIG juga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 4,9 juta ton dibandingkan baseline tahun 2010, serta mengurangi emisi cakupan 2 sebesar 0,15 juta ton.

Dengan menerapkan pola operasi yang berkelanjutan, SIG berhasil memperoleh berbagai sertifikasi lingkungan, termasuk Green Label dari Green Product Council Indonesia, Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK, dan Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.

Pada tahun 2023, SIG juga meraih dua PROPER Emas dan tujuh PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta mendapatkan peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara dengan predikat Medium Risk dan skor 22,9 dari lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics.

Produk SIG memiliki karbon yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional, dengan pengurangan mencapai 21% hingga 38%. Produk ini termasuk semen curah untuk pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah, semen masonry untuk aplikasi non-struktural, serta beton berpori dan beton cepat kering yang inovatif.

Reporter:
Aam Alamsyah
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img