GresikSatu | Pemerintah Kabupaten Gresik terus menggencarkan upaya pengentasan kemiskinan secara menyeluruh.
Tidak hanya melalui penyaluran bantuan sosial (bansos), Pemkab juga mulai mengembangkan strategi jangka panjang dengan mendorong pemberdayaan ekonomi desa lewat pembentukan Koperasi Merah Putih.
Langkah ini terlihat dalam kegiatan penyaluran bansos kepada 90 penerima manfaat di Aula Putri Mijil, Kamis (17/4/2025). Di saat yang sama, Pemkab juga memperkenalkan pendekatan baru yang bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi berbasis masyarakat.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan bahwa penyaluran bansos hanyalah salah satu bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Pemerintah kini lebih fokus pada strategi menyentuh akar persoalan secara berkelanjutan.
“Kita tidak ingin masyarakat hanya menunggu bantuan. Kita dorong agar mereka bisa memiliki daya saing ekonomi. Bansos penting, tapi pemberdayaan ekonomi jauh lebih penting,” tegasnya.
Menurutnya, validasi data penerima manfaat menjadi prioritas agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran. Namun yang terpenting, lanjutnya, adalah mendorong masyarakat untuk aktif dalam kegiatan ekonomi produktif melalui kelembagaan yang sehat.
Salah satu inovasi yang kini tengah dikembangkan adalah Koperasi Merah Putih. Koperasi ini dirancang sebagai lembaga ekonomi desa yang mendorong masyarakat untuk bergotong royong membangun usaha bersama.
Melalui koperasi, warga dapat mengakses permodalan, pelatihan, serta kebutuhan pokok dengan lebih terjangkau dan berkelanjutan.
“Koperasi ini milik masyarakat, dikelola oleh desa, dan hadir untuk menjawab kebutuhan riil warga. Kalau sudah terbentuk, bantuan sosial tidak harus selalu bergantung pada kegiatan seremonial. Penyaluran bisa dilakukan langsung lewat koperasi secara cepat, tepat, dan transparan,” jelas Bupati Yani.
Tak hanya sebagai saluran bansos, Koperasi Merah Putih juga akan menyediakan layanan penting bagi masyarakat desa. Di antaranya apotek sederhana, kios pangan, distribusi pupuk bersubsidi, hingga kebutuhan dasar petani dan pelaku usaha kecil.
“Kita ingin koperasi ini menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkeadilan. Kita ingin desa-desa kita mandiri, tidak lagi tergantung pada sistem distribusi yang tidak berpihak,” imbuhnya.