GresikSatu | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus mematangkan rencana pendirian Sekolah Rakyat (SR) di SMPN 30 Gresik. Untuk mempercepat persiapan, Pemkab menambah alokasi anggaran sebesar Rp 1 miliar yang akan digunakan untuk meningkatkan berbagai fasilitas, termasuk kebutuhan asrama dan perlengkapan ibadah.
Sebelumnya, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gresik, telah dianggarkan dana awal sebesar Rp 1 miliar untuk renovasi ruang kelas dan pembangunan fasilitas pendukung asrama. Kini, penambahan dana kembali digelontorkan untuk memastikan kesiapan SR yang mengusung konsep boarding school tersebut.
“Karena nantinya siswa sudah tinggal di asrama, maka kebutuhan perlengkapan pribadi seperti sarung, mukena, dan alat ibadah lainnya harus disiapkan,” terang Kepala Dinas Sosial Gresik, dr Ummi Khoiroh, Selasa (29/4/2025).
Dokter lulusan Universitas Airlangga itu menambahkan, penambahan anggaran juga dialokasikan untuk mendukung proses seleksi penerimaan siswa dan guru. Proses seleksi rencananya akan dibuka pada Juni mendatang.
Menurut Ummi, jadwal sementara seleksi siswa baru Sekolah Rakyat dijadwalkan berlangsung pada 7–15 Juni 2025. Seleksi tersebut akan digabungkan dengan agenda Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Gresik.
Meski begitu, hingga saat ini pihaknya masih menunggu finalisasi data sasaran calon siswa dari Cabang Dinas Pendidikan Gresik dan Kementerian Agama. Terutama terkait anak-anak yang selama ini belum mengenyam pendidikan formal.
“Kalau data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik sudah masuk. Tinggal menunggu data dari Kementerian Agama. Estimasi pekan ini jumlah sasaran sudah selesai dihimpun,” jelasnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat di SMPN 30 Gresik dirancang sebagai proyek percontohan (pilot project) pendidikan berbasis asrama untuk mendukung program pengentasan anak tidak sekolah di Kabupaten Gresik.