GresikSatu | Tiket kapal cepat Express Bahari yang melayani penyeberangan Gresik – Bawean, Bawean – Gresik resmi naik per hari ini, Sabtu (1/10/2022). Kenaikan ini dipicu dari kenaikan BBM yang hampir satu bulan ini.
Terbaru harga tiket dua kapal Express Bahari 8E dan 6F naik menjadi Rp 200 ribu ditambah biaya pas pelabuhan, untuk kelas VIP Rp 250 ribu sekalian biaya pas pelabuhan. Artinya pihak perusahaan dua kapal tersebut mematok harga untuk kelas eksekutif Rp 192 ribu, dan kelas VIP Rp 242 ribu.
Dengan demikian, prosentase kenaikan tiket kapal cepat naik 37 persen dari harga normal atau lebih 5 persen dari kenaikan solar subsidi yang menjadi bahan bakar dua kapal tersebut.
Atas kenaikan tersebut, pemerintah menjanjikan subsidi Rp 25 ribu untuk penumpang kapal kelas eksekutif. Sehingga masyarakat yang akan menyeberang ke Bawean atau ke Gresik, cukup membayar Rp 167 ribu saat ada kenaikan per tanggal 1 Oktober ini.
Namun, sayangnya subsidi tersebut belum bisa dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Hal tersebut pun dijeluhkan warga Bawean yang hendak belayar ke Gresik maupun ke Bawean. Bahkan tidak sedikit warga keberatan atas penerapan harga kenaikan yang baru ini.
“Sangat mahal sekali, ini mau pulang ke Bawean sama anak bayar tiket Rp 400 ribu untuk dua orang,” keluh salah satu penumpang Awik.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga Bawean Abdul Hamid. Dirinya pun menagih janji pemerintah tentang Subsidi. Pasalnya, harga kenaikan tersebut sudah diberlakukan. Dirinya merasa keberatan karena harga yang diapatok dari perusahaan kapal dianggap terlalu mahal.
“Mana janji subsidi Bupati, jangan menambah beban masyarakat Bawean. Harga bahan pokok disana mahal, ditambah dengan harga tiket juga mahal,” ungkapnya.
Menurut dia, kalau memang Pemerintah memberikan subsidi sejak harga tiket naik, harusnya hari ini subsidi diberikan. Tanpa subisidi, mereka (penumpang) hanya bisa pasrah. Karena tidak ada armada lagi selain kapal Express Bahari.
Subsidi Tiket Tunggu Evaluasi Gubernur Jatim
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Gresik Tarso Sagito mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak operator kapal. Untuk menurunkan harga atau kembali ke harga yang sebelumnya, sebelum subsidi diberlakukan.
“Jika pihak kapal masih bandel tidak mematuhi kebijakan pemerintah dan tetap menaikkan harga tiket tersebut, kami tidak segan mencabut salah satu izin operasional kapal tersebut,” ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan komunikasi untuk tidak menaikkan harga tiket kapal, sebelum subsidi bisa dilakukan. Tapi pihak operator dua kapal tersebut masih tetap saja melakukan penyesuaian kenaikan harga tiket.
“Saat ini kami masih menunggu evaluasi dari Gubernur untuk pengesahan penggunaan anggaran Subsidi dari PAPBD 2022 tersebut. Anggaran sudah ada sekitar Rp 400 juta. Subsidi sampai bulan Desember nanti,” bebernya.
“Jangan ada monopoli bisnis, yang nantinya membuat masyarakat resah dengan kenaikan tiket kapal,” tegasnya. (faiz/aam)