Tradisi Meriahkan Ramadan, Warga Gresik Gelar Pawai Damar Kurung 

GresikSatu | Masyarakat pecinta budaya di Gresik gelar pawai damar kurung di area kampung tua Kawasan Wisata Heritage Bandar Grisse. Pawai lampion bercerita ini, sekaligus menjadi wahana edukadi dan wadah berekpresi untuk melestarikan budaya khas Kabupaten Gresik.

Kegiatan ini, sudah menjadi tradisi turun temurun menyambut bulan Ramadan. Bahkan, lentera kayu berbentuk kubus empat sisi itu, selalu dinyalakan warga Kota Pudak setiap malam di bulan Ramadan 1444 Hijriah.

Lampion khas Gresik ini, dibuat warga secara gotong royong. Dengan menggunakan bahan kayu, kertas dan pewarna krayon, atau cat akrilik agar tidak mudah luntur.

Budayawan Gresik Kris Adji AW mengatakan, damar kurung merupakan icon Kota Gresik yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB), oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional sejak tahun 2017.

Baca juga:  Menarik, Program Kemah Dakwah Ramadan di Gresik di Ikuti 35 Keluarga

“Pawai cahaya lampion bercerita ini, menjadi wahana edukasi dan wadah berekspresi warga. Serta upaya melestarikan budaya khas Kota Gresik yang dipopulerkan oleh Masmundari,” ucapnya, Jum’at (7/5/2023).

Selain iti, kegiatan pawai damar kurung juga sudah menjadi tradisi, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

“Pawai damar kurung telah menjadi tradisi warga Gresik di bulan Ramadan. Sekaligus, menyongsong datangnya malam Lailatul Qodar,” ujarnya.

Usai menggelar pawai, mereka (masyarakat pecinta budaya memasang damar kurung di depan rumah warga. Ternasuk di Gang Asu Jalan Hos Cokroaminoto, Gresik.

“Dengan melambangkan cahaya Ramadan yang penuh berkah,” tuturnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler