GresikSatu | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Suci mulai melakukan upaya pemulihan lahan bekas tambang di Desa Suci, Kecamatan Manyar. Dalam kegiatan bertajuk Asta Gunung yang digelar pada Kamis (27/2/2025).
DLH Gresik melakukan uji coba penanaman pohon Tabebuya dan Mangga sebagai langkah awal restorasi. Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi ekologis lahan serta mengarah pada pengembangan kawasan hijau dan ekowisata.
Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah, menyampaikan bahwa lahan bekas tambang ini akan dikembangkan menjadi ruang hijau sekaligus destinasi wisata.
“Lokasi ini merupakan lahan eks tambang yang rencananya akan dipulihkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup menjadi hutan kota dan area wisata. Detail Engineering Design (DED) telah selesai pada 2024, dan tahun ini kami harap mulai terealisasi,” ungkapnya.
DLH Gresik juga membuka peluang kolaborasi dalam program penghijauan, termasuk melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan program sosial lainnya.
“Kami akan menyediakan zona khusus untuk penanaman bersama. Perusahaan dan komunitas yang ingin berkontribusi bisa melalui program CSR atau program Saji Sapo Kita,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Pemdes Suci, Muhammad Miftach, menyambut baik program pemulihan ini. Ia berharap upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas lingkungan serta memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar.
“Kami berterima kasih kepada DLH Gresik dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Ini menjadi langkah awal dalam mengubah lahan bekas tambang menjadi lebih produktif dan bermanfaat,” tuturnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan eks tambang di Desa Suci bisa bertransformasi menjadi ruang hijau yang tidak hanya memperbaiki ekosistem, tetapi juga membuka peluang bagi ekowisata di Gresik.