Warga Bawean Khawatir Ada Longsor Susulan, BMKG Beri Peringatan Ini

GresikSatu | Keberadaan bencana longsor di Bawean Gresik membuat masyarakat pulau merasa was-was dan khawatir. Mereka takut jika longsor itu akan terjadi lagi dan memakan korban jiwa. Hal ini mengingat sepanjang awal tahun 2023, intesitas longsor sudah terjadi dua kali.

Salah satu warga Irada mengaku prihatin atas kejadian longsor di Pulau Bawean. Khususnya yang berada di Jalan Lingkar Bawean (JLB) Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. 

Longsor tidak lepas dari kegiatan pengerukan tanah yang dilakukan masyarakat Bawean. Bahkan saat melintasi jalan lingkar pulau, ada beberapa tanah di tebing jalan yang sudah dikeruk,” ungkapnya, Senin (13/2/2023).

Pihaknya mengakui, memang kegiatan mengeruk tanah milik pribadi masing-masing. Namun, tentunya hal tersebut menjadi pemicu kekhawatiran longsor susulan di Jalan Bawean.

Seperti yang terjadi di area bukit Matalajer, Desa Telukjatidawang, kemudian wilayah Desa Gelam sisi kiri ke arah Tambak sampai ke area lokasi longsor Desa Tanjungori. 

“Banyak batuan besar dan tanah dikeruk. Untuk membuat masyarakat sadar butuh kerjasama multistake holder. Bukan hanya pemerintah saja, tapi juga kita semua,” tambahnya memungkasi.

Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Kelas III Sangkapura, Bawean Ari Widjajanto mengatakan pihaknya mengirimkan informasi kewaspadaan longsor susulan kepada masyarakat Bawean, yang tinggal di perbukitan dan pegunungan. 

“Baik di Puncak, lereng, lembah pegunungan di Bawean. Agar memperhatikan kondisi lingkungan masing-masing. Termasuk tempat tinggal,” ucapnya, kepada www.gresiksatu.com.

Karena, lanjut dia selama beberapa hari ini Pulau Bawean terus diguyur hujan. Kondisi tanah sudah basah, penuh air dan berat. 

“Kalau tanah sudah jenuh begini, jika ada hujan atau ada tambahan air sedikit, tanah akan mengalirkan apa yang ada di atasnya. Termasuk batu yang terjadi di Jalan Lingkar Bawean Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Bawean,” urainya. 

Untuk itu, pihaknya juga melakukan antisipasi dengan memasang alat penakar hujan di beberapa wilayah di Pulau Bawean. 

“Alatnya dari Klimatologi Jatim di Malang. BMKG Bawean yang memfasilitasnya di pasang di Desa Peromaan Kecamatan Tambak, dan Desa Pudakit Timur Kecamatan Sangkapura,” tambahnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres