GresikSatu | Puluhan warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes tuberkulin untuk mendeteksi potensi infeksi penyakit tuberkulosis (TBC).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit menular di lingkungan rutan yang padat dan rawan penularan.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan di Poli Klinik Pratama Rutan Gresik, bekerja sama dengan Puskesmas Cerme. Sebanyak 36 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti proses skrining secara bertahap dan menyeluruh.
Kegiatan dimulai dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai tahap awal. Warga binaan yang dinyatakan negatif pada tes ini kemudian menjalani penyuntikan tuberkulin untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi laten TBC.
Perawat Ahli Pertama Rutan Gresik, Nuricha Ita Shofiana menjelaskan bahwa tindak lanjut akan dilakukan dalam tiga hari setelah penyuntikan.
“Apabila hasilnya menunjukkan reaksi positif, maka akan segera diberikan pengobatan pencegahan TB sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku,” terangnya, Kamis (26/6/2025).
Nuricha menambahkan, program ini merupakan langkah preventif guna mengurangi risiko penyebaran TBC di lingkungan tertutup seperti rutan. Tingkat kepadatan hunian yang tinggi menjadi faktor utama perlunya deteksi dini dan penanganan yang cepat.
“Ini bentuk kerja sama dengan Puskesmas untuk memastikan semua WBP yang berisiko bisa segera ditangani secara medis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Gresik, Yuliawan Dwi Nugroho mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari perlindungan terhadap kesehatan warga binaan maupun petugas.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh penghuni rutan, baik petugas maupun warga binaan, mendapatkan hak pelayanan kesehatan secara maksimal. Upaya ini juga mendukung pencegahan penyakit menular secara menyeluruh,” kata Yuliawan.